Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengungkapkan bahwa dirinya berutang kepada Zinedine Zidane soal taktik. Ini karena pelatih asal Italia ini secara dramatis merombak skema andalannya dari 4-4-2 menjadi 4-3-1-2.
Cerita ini terjadi saat Ancelotti masih menjadi pelatih Juventus pada 1999. Waktu itu, Ancelotti sangat akrab dengan formasi 4-4-2.
Namun saat Zidane datang ke Turin, semuanya berubah. Melihat bakat besar dalam diri pemain asal Prancis tersebut, Ancelotti pun terpaksa mengakomodasi skema trequartista untuk diberikan kepada Zidane, sehingga formasinya menjadi 4-3-1-2. Peranan sebagai penyerang lubang diberikan kepada Zidane.
Meskipun demikian, formasi tersebut tidak memberikan dampak positif karena selama dua musim membesut tim berjulukan Si Nyonya Besar itu, tak ada trofi yang diraih. Tetapi ketika formasi itu dia terapkan saat pindah ke AC Milan, Ancelotti meraih kesuksesan, karena mereka memenangi delapan trofi selama delapan musim di San Siro.
Ini membuat Ancelotti merasa berutang kepada Zidane, yang kemudian menjadi asistennya ketika mereka sama-sama di Real Madrid. Ancelotti, yang mulai musim depan melatih Bayern Muenchen, pernah menjadi pelatih kepala El Real pada 2013, kemudian dipecat pada akhir 2015.
"Pertama kali saya bertemu Zinedine Zidane adalah saat tahun pertama di Juventus dan saya menemukan seorang pemain yang fantastis," ujar pelatih berusia 56 tahun ini kepada Goal.
"Zidane merupakan kunci bagiku untuk mengubah ide saya tentang sepak bola karena saya selalu menggunakan formasi permainan 4-4-2."
"Di Juventus saya mengubah sistemku, memainkan seorang pemain seperti dia di belakang dua striker, karena saya tidak ingin mengubah posisi. Dia sangat fantastis."
Zidane saat ini menjadi pelatih kepala Real Madrid. Mantan pelatih Real Madrid Castilla ini naik pangkat sebagai pelatih tim utama setelah Rafael Benitez, yang merupakan suksesor Ancelotti, dipecat pada awal Januari.
Meskipun minim pengalaman sebagai pelatih kepada tim utama, Zidane memperlihatkan kinerja yang cukup menjanjikan. Selain menjaga asa meraih gelar Liga Champions musim ini karena mereka lolos ke perempat final, Zidane juga berhasil membawa Los Blancos menghentikan laju rekor tak terkalahkan FC Barcelona dalam 39 pertandingan, setelah menang 2-1 pada el clasico di Camp Nou, Sabtu (2/4/2016).