Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
TERMAS DE RIO HONDO, JUARA.net – Pebalap Ducati, Andrea Iannone, belum pernah mencapai garis finis pada dua balapan pertama Formula 1 2016. Iannone selalu mengalami kecelakaan pada dua balapan tersebut.
Pada GP Qatar, dua pekan lalu, dia terjatuh ketika sedang bersaing dengan rekan satu timnya, Andrea Dovizioso, dalam perebutan posisi pertama. Balapan baru berjalan empat putaran.
Akhir pekan ini di Autodromo Termas de Rio Hondo, Argentina, Iannone membuang kesempatan naik podium yang sudah berada di depan mata.
Iannone kembali bersaing dengan Dovizioso dalam perebutan posisi kedua GP Argentina. Di tikungan kedua terakhir sebelum finis, dia kehilangan kendali motor saat berusaha melewati Dovizioso. Keduanya lalu terjatuh.
PICTURES: Iannone, Dovizioso last lap clash https://t.co/GCeI54xdZ9 #MotoGP pic.twitter.com/hspDa4e3I9
— Crash.net MotoGP (@crash_motogp) 4 April 2016
"Saya baik-baik saja, hanya kecewa. Saya dan Dovisizioso bisa saja finis di atas podium, jadi mengakhiri balapan dengan cara seperti memang sulit untuk dipercaya," kata Iannone yang dilansir Crash.
Iannone mengaku tidak melakukan pengereman terlambat. Dia mengerem di tempat biasanya, tetapi lalu kehilangan kendali ban depan dan akhirnya terjatuh, membawa serta Dovizioso.
"Saya sudah bertemu Race Direction. Sudah pasti saya akan meminta maaf kepada Andrea. Untungnya, hubungan kami baik," kata Iannone.
Pebalap dengan motor bernomor 29 itu diberi sanksi berupa turun tiga posisi start pada balapan seri berikutnya, GP Americas (10 April), serta satu poin penalti.
#AI29 has been given a 3 place grid penalty for Austin, and one penalty point for an 'overly optimistic overtake'. pic.twitter.com/ccUO8r9Tn1
— MotoGP™ (@MotoGP) 3 April 2016
"Saya membalap dengan cepat sepanjang akhir pekan ini, di lintasan kering dan basah, dan saya punya potensi sangat tinggi. Sudah pasti ini merupakan bencana, tetapi itulah yang terjadi," kata Iannone
Bagi kubu Ducati, apa yang menimpa kedua pebalap Italia tersebut jelas merupakan bencana. Sporting Director Ducati Paolo Ciabatti tidak menyembunyikan rasa kecewanya.
"Mencoba menyalip dengan cara ekstrem di tikungan terakhir memang bagus, apabila Anda sedang berjuang untuk memenangi balapan (seri) terakhir," kata Ciabatti.
"Menurut saya, tidak perlu demikian ketika Anda (baru) menjalani balapan kedua, ketika Anda bersaing untuk memperebutkan tempat kedua atau ketiga. Hanya itu yang jadi penyesalan kami," ujarnya menambahkan
Ciabatti menyebut balapan Iannone sangat bagus sebelum akhirya insiden tersebut terjadi.
"Saya tahu dia jadi orang pertama yang kecewa dengan apa yang terjadi. Seharusnya malam ini kami bisa keluar dan minum bir bersama, tetapi saya rasa kami akan tidur jauh lebih awal," ujar Ciabatti.
Meski sempat terjatuh, Dovizioso masih bisa berdiri dan dengan setengah berlari dia mendorong motornya hingga melewati garis finis. Dovizioso merupakan pebalap ke-13 atau terakhir yang bisa menyelesaikan balapan GP Argentina 2016.
Inspired by that fantastic show of motivation from Norrodin, #AD04 pushes his Ducati across the line! #ArgentinaGP https://t.co/rXu3K7CQKu
— MotoGP™ (@MotoGP) 3 April 2016
Jatuhnya Iannone dan Dovizioso ini memuluskan jalan Valentino Rossi (Movistar Yamaha) untuk finis di urutan kedua, di belakang Marc Marquez (Repsol Honda).