Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berdasarkan catatan statistik yang dihimpun Labbola, Persib Bandung layak diunggulkan dalam pertarungan final Piala Bhayangkara kontra Arema Cronus di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (3/4/2016).
Penulis: Kukuh W./Ovan S./Budi K./Suci R.
Kinerja Persib pada empat laga penyisihan grup dan pertandingan semifinal terbilang sangat meyakinkan. Torehan tujuh gol dan hanya sekali kemasukan menjadi indikatornya. Angka itu unggul dari Arema, yang hanya mengoleksi tiga gol dan juga sekali kebobolan.
Tak berhenti sampai di poin itu, Persib juga jauh lebih agresif dalam menyerang. Tim besutan Dejan Antonic itu membukukan total tembakan sebanyak 44 kali, 26 di antaranya mengarah ke gawang. Arema mencatat sebanyak 32 kali dan 13 tepat sasaran.
Bila Persib tetap bermain seperti biasa, maka hampir dipastikan lini pertahanan Arema bakal terus menerima gempuran yang berisiko kemasukan gol lebih besar. Terlebih lagi, dua striker anyar Persib, Samsul Arif dan Juan Carlos Rodriguez Belencoso, tengah dalam grafik menanjak.
Samsul, yang notabene eks juru gedor Arema, mengoleksi tiga gol dan Belencoso semakin percaya diri setelah mencetak gol perdana buat Maung Bandung.
Pelatih Arema, Milomir Seslija, mengakui bahwa Samsul sedang menggila. Meski begitu, ia percaya diri anak asuhnya mampu meredam ketajamannya.
“Samsul bagus, tetapi lini pertahanan kami sudah siap untuk mengantisipasinya. Ada Hamka (Hamzah), Goran (Gancev), Ryuji (Utomo), dan pemain-pemain lain yang menunjukkan perkembangan bagus,” ucap Milo.
“Secara tim kami tidak kalah dengan Persib. Kami sudah buktikan mampu mengalahkan mereka (1-0) dengan materi pemain yang hampir sama saat di Bali Island Cup,” ujar CEO Arema, Iwan Budianto.
Sementara itu, Dejan berbeda dengan Milo dan Iwan. Ia justru cenderung lebih merendah. Ia menyebut Arema lebih solid.
“Untuk menaklukkan mereka kami harus lebih pintar, fokus, dan disiplin,” ucapnya.
Persija
Meski yang berlaga di final Persib dan Arema, ternyata laga itu berpengaruh pada nasib Persija. Hal tersebut berkaitan dengan The Jakmania, suporter Persija yang memiliki hubungan kurang harmonis dengan bobotoh Persib.
“Hasil kesepakatan rapat koordinasi dengan Polda Metro, Jakmania dilarang hadir di stadion dan melakukan perbuatan provokatif langsung maupun di medsos,” tutur Richard Ahmad, Ketua Jakmania.
Bila tak ada satu pun keributan yang timbul dari sikap Jakmania, maka ke depannya Persija akan lebih mudah mendapatkan izin keamanan dari Polda Metro. Selama ini, Macan Kemayoran kerap kesulitan saat mengurus izin partai kandang mereka.