Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Delapan pertandingan. Itulah yang menjadi dasar keyakinan Roberto Mancini terhadap peluang Internazionale Milano mengejar peringkat ketiga klasemen akhir Serie A 2015/16 atau ambang batas zona Liga Champion.
Penulis: Indra Citra Sena
Pelatih berusia 51 tahun itu optimistis bisa mengangkat derajat Inter, yang kini menempati posisi kelima, terpaut lima poin di bawah Roma selaku penghuni peringkat tiga.
Syaratnya tentu adalah menyapu bersih poin sepanjang sisa kompetisi. Sebagai awalan, Inter akan menghadapi Torino pada Minggu (3/4/2016).
Hasil pertandingan ini menentukan seberapa besar tekad klub berjulukan I Nerazzurri alias Si Biru-Hitam dalam menunaikan misi memenangi delapan pertandingan pamungkas.
Torino tengah mengalami kemunduran setelah gagal mendulang kemenangan selama lima partai beruntun sejak melibas Palermo dengan skor 3-1 pada 14 Februari. Rival sekota Juventus itu juga terancam masuk zona degradasi.
Namun, kubu Inter tak bisa begitu saja memandang enteng lawan mengingat Torino kerap menyulitkan mereka, terutama sewaktu bertanding di hadapan Giuseppe Meazza.
Tiga duel terakhir cuma menghasilkan satu kemenangan buat tuan rumah.
Perjamuan pamungkas bahkan berujung kekalahan akibat kelengahan lini pertahanan pada detik-detik penghabisan laga, tepatnya ketika Emiliano Moretti mengukir gol semata wayang Torino pada 25 Januari 2015.
Ada baiknya bila Inter memperhatikan peringatan dari bek sayap mereka, Danilo D’Ambrosio.
Pemain yang pernah memperkuat Torino selama empat tahun (2010-2014) itu memahami betul potensi ledakan mantan timnya dalam pertandingan esok.
“Menyepelekan Torino adalah kesalahan besar. Kami wajib mempersiapkan diri sebaik mungkin seperti biasa karena kami ingin terus berjuang sampai akhir musim,” ujar D’Ambrosio sebagaimana dikutip dari situs klub.