Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kesetaraan Liverpool dan Tottenham kian tampak menilik pertemuan pertama kedua tim musim ini di White Hart Lane yang berakhir sama kuat (0-0).
Duel kontra Tottenham pada 17 Oktober tahun lalu itu merupakan debut Klopp menangani Liverpool, setelah sang pelatih berkebangsaan Jerman tersebut mengambil alih pos yang ditinggalkan Brendan Rodgers.
Klopp dianggap sukses memberikan impresi positif pada laga debutnya. Cuma, eks pelatih Mainz dan Borussia Dortmund itu belum mampu menyuntikkan konsistensi ke tubuh Liverpool.
Setelah bermain imbang tanpa gol dengan Tottenham pada pekan ke-9 Premier League 2015-2016, Liverpool cuma masih terpisah satu poin dengan anak asuhan Pochettino.
Kini, sekitar lima bulan berlalu, jarak satu poin itu melebar hingga 17 angka! Ketika Tottenham rutin meraih rentetan hasil positif dan sibuk dalam perburuan titel juara, Liverpool masih berkubang di papan tengah.
Liverpool boleh saja punya gaya main dan deretan gelandang berkualitas identik dengan Tottenham.
Akan tetapi, selain sulit mencapai konsistensi, Liverpool tak memiliki penyerang subur semodel Harry Kane yang telah menyumbang 21 gol buat Spurs di Premier League musim ini.
Kinerja apik gelandang seolah menjadi percuma karena performa para penyerang Liverpool memble. Musim ini, belum ada satu pun personel The Reds yang sanggup mencapai dua digit gol.
Bisakah Liverpool kembali menjadi setara atau bahkan mengungguli Tottenham di Anfield akhir pekan ini?
“Publik cukup sabar untuk menghiraukan beberapa hasil yang tak terlalu bagus. Namun, kami punya rapor bagus di kandang. Kami berada dalam periode apik sebelum babak kedua kontra Southampton,” kata Klopp.
Sang pelatih layak bersikap optimistis ketika bersua Tottenham. Pasalnya, Liverpool menang lima kali dan sekali meraup skor imbang dalam enam pertemuan terakhir melawan Spurs.