Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liverpool Vs Tottenham: Upaya Kembali Setara

By Sabtu, 2 April 2016 | 18:56 WIB
Adam Lallana (Liverpool, kiri) dan Erik Lamela (Tottenham) andalan masing-masing tim untuk memenangi pertempuran lini tengah. (CLIVE MASON/GETTY IMAGES, STEPHEN POND/GETTY IMAGES)

Liverpool FC ibarat sedang bercermin ketika menjamu Tottenham Hotspur di Anfield, Sabtu (2/4/2016).

Penulis: Sem Bagaskara

Baik Liverpool (dilatih Juergen Klopp) maupun Tottenham (Mauricio Pochettino) ditukangi oleh manajer yang gemar menerapkan strategi pressing intens.

Kedua tim juga punya mangsa favorit, yakni Manchester City. Liverpool dan Tottenham selalu menang dalam sepasang perjumpaan dengan City.

Bahkan, mereka pernah menaklukkan City dengan skor identik. Liverpool menghajar klub rival sekota Manchester United itu di Etihad pada November silam dengan skor 4-1.

Hasil serupa diraup Spurs tatkala mereka menjamu City di White Hart Lane pada September 2015.

Serangan balik cepat dan penampilan impresif personel lini tengah adalah senjata Liverpool dan Spurs untuk membunuh City ketika itu.

Liverpool bertumpukan kepada kreativitas Philippe Coutinho serta determinasi tinggi Adam Lallana.

Nama terakhir kian penting dalam kepingan strategi Liverpool racikan Juergen Klopp.

Lallana baru saja dinobatkan sebagai pemain terbaik Premier League 2015-2016 bulan Maret pilihan fans. Sepanjang Maret, Lallana mengemas dua gol plus satu assist dalam tiga pertandingan.

Di lain sisi, arsitek Tottenham, Pochettino, punya Christian Eriksen dan Erik Lamela. Ketika Spurs membungkam City 4-1 September silam, Lamela mencuat sebagai bintang dengan torehan satu gol dan sebiji assist.

Eriksen lantas menjadi pahlawan kemenangan Spurs ketika membungkam City 2-1 di Etihad pada 14 Februari 2016.

[video]https://video.kompas.com/e/4809604645001_ackom_pballball[/video]

Kesetaraan Liverpool dan Tottenham kian tampak menilik pertemuan pertama kedua tim musim ini di White Hart Lane yang berakhir sama kuat (0-0).

Duel kontra Tottenham pada 17 Oktober tahun lalu itu merupakan debut Klopp menangani Liverpool, setelah sang pelatih berkebangsaan Jerman tersebut mengambil alih pos yang ditinggalkan Brendan Rodgers.

Klopp dianggap sukses memberikan impresi positif pada laga debutnya. Cuma, eks pelatih Mainz dan Borussia Dortmund itu belum mampu menyuntikkan konsistensi ke tubuh Liverpool.

Setelah bermain imbang tanpa gol dengan Tottenham pada pekan ke-9 Premier League 2015-2016, Liverpool cuma masih terpisah satu poin dengan anak asuhan Pochettino.

Kini, sekitar lima bulan berlalu, jarak satu poin itu melebar hingga 17 angka! Ketika Tottenham rutin meraih rentetan hasil positif dan sibuk dalam perburuan titel juara, Liverpool masih berkubang di papan tengah.

Liverpool boleh saja punya gaya main dan deretan gelandang berkualitas identik dengan Tottenham.

Akan tetapi, selain sulit mencapai konsistensi, Liverpool tak memiliki penyerang subur semodel Harry Kane yang telah menyumbang 21 gol buat Spurs di Premier League musim ini.

Kinerja apik gelandang seolah menjadi percuma karena performa para penyerang Liverpool memble. Musim ini, belum ada satu pun personel The Reds yang sanggup mencapai dua digit gol.

Bisakah Liverpool kembali menjadi setara atau bahkan mengungguli Tottenham di Anfield akhir pekan ini?

“Publik cukup sabar untuk menghiraukan beberapa hasil yang tak terlalu bagus. Namun, kami punya rapor bagus di kandang. Kami berada dalam periode apik sebelum babak kedua kontra Southampton,” kata Klopp.

Sang pelatih layak bersikap optimistis ketika bersua Tottenham. Pasalnya, Liverpool menang lima kali dan sekali meraup skor imbang dalam enam pertemuan terakhir melawan Spurs.


()

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P