Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Nama Rio Haryanto sempat menjadi sensasi di bursa taruhan F1 2016. Namun, kegagalan finis di seri perdana (GP Melboune), membuat pebalap kebanggaan Indonesia tersebut harus rela terjun bebas di pasaran.
Sebelum GP Melbourne digelar, posisi Rio di bursa taruhan terbilang cukup menjanjikan.
Ia ditempatkan di posisi 11 besar (dari total 22 pebalap) untuk kategori perebutan gelar juara dunia musim ini.
Posisi unggulan pertama diduduki oleh Lewis Hamilton (1,50), Nico Rosberg (3,50), lalu Sebastian Vettel (4,00).
Sebagai debutan di ajang F1, posisi tersebut bahkan lebih tinggi ketimbang beberapa kontestan lain yang lebih berpengalaman semisal Sergio Perez (debut di 2010), Romain Grosjean (2009), dan Nico Hulkenberg (2010).
Kendati demikian, pergerakan Rio di bursa taruhan berubah drastis setelah ia gagal finis di Melbourne.
Rio pun tak lagi menjadi sensasi di bursa taruhan.
Namanya terjun bebas ke posisi buncit (22) di pasaran. Kini, ia hanya sejajar dengan rekan setimnya di Manor yang juga berstatus debutan, Pascal Wehrlein.
Nilai koefisien yang dilabelkan kepada pebalap asal Solo tersebut pun berubah drastis dari awalnya 246,0 (sebelum GP Australia), menjadi 4000,0 (menjelang GP Bahrain).
Angka tersebut juga ditaruh bandar kepada Wehrlein.
Dalam rumus yang berlaku di bursa taruhan, maka setiap orang yang memasang taruhan untuk Rio akan mendapat keuntungan sebesar 4000 kali lipat dari jumlah awal yang dipasang.
Hitung-hitungan tersebut baru akan terealisasi jika Rio sukses meraih gelar juara dunia 2016. Kebayang?
[video]https://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4801092744001&preload=none[/video]