Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jelang El Clasico, Misi Zinedine Zidane Lawan Kutukan

By Sabtu, 2 April 2016 | 15:33 WIB
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, saat laga La Liga antara timnya melawan Celta Vigo di Estadio Santiago Bernabeu tanggal 5 Maret 2016, di Madrid, Spanyol. (DENIS DOYLE/GETTY IMAGES)

Kabar buruk buat Zidane, sejarah sama sekali tidak mendukung statusnya sebagai pelatih debutan el clasico.

Real Madrid cenderung punya tren tidak baik ketika menjalani el clasico dengan pelatih baru di bangku cadangan.

Ibarat sebuah kutukan, sudah 9 tahun berlalu sejak kali terakhir ada pelatih baru El Real yang bisa memenangi duel kontra Blaugrana di debut el clasico.

Sosok itu adalah Bernd Schuster, arsitek skuat Madrid pada periode 2007-2008.

Enam bulan usai resmi menjadi pelatih Real Madrid, Desember 2007, Schuster menjalani debut el clasico melawan Barcelona di Camp Nou.


Bernd Schuster (depan, tengah), ikut merayakan kesuksesan Real Madrid menjuarai La Liga setelah menjalani partai lawan Levante di Santiago Bernabeu, 18 Mei 2008.(JASPER JUINEN/GETTY IMAGES)

Orang Jerman itu bisa membuat suporter tim tuan rumah terdiam berkat kemenangan tipis 1-0 lewat gol tunggal striker Brasil, Julio Baptista.

Kemenangan itu sangat penting karena mampu menambah lebar jarak Madrid di posisi teratas klasemen menjadi 7 angka dengan Barca, di peringkat kedua.

Pada akhir musim, Madrid sukses menjadi kampiun liga. Setelahnya justru jadi bencana.

Sudah 5 pelatih baru secara bergantian mencicipi el clasico perdananya. Semuanya berujung kekalahan: Juande Ramos, Manuel Pellegrini, Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, hingga terakhir Rafael Benitez.

Sekarang, Zidane dihadapkan pada tugas berat memutus tren negatif bak kutukan yang sudah berjalan 9 tahun itu.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P