Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Kelemahan Tim Asuhan Indra Sjafri

By Labbola - Jumat, 1 April 2016 | 14:50 WIB
Indra Sjafri (tengah) berdiskusi dengan kedua asistennya, Eko Purjianto dan Djarot Supriadi (kanan). (YAN DAULAKA/BOLA/JUARA.NET)

Setelah susah payah lolos dari fase grup, Bali United akhirnya takluk 0-1 dari Persib (30/3/2016) di babak semifinal Torabika Bhayangkara Cup 2016. Serdadu Tridatu masih akan bertanding di perebutan juara ketiga menghadapi Sriwijaya pada Minggu (4/3/2016) mendatang. 

Penulis: Syafiq Bahanan

Namun, hasil saat melawan Maung Bandung mengangkat titik lemah tim asuhan Indra Sjafrie yang sudah sering muncul, namun jarang dibahas.

Sejak menangani tim nasional (timnas) U-19, tim besutan coach Indra hampir tidak pernah melakukan come back dari situasi tertinggal atau kebobolan duluan menjadi kemenangan dramatik.

“Penyakit” tersebut menular ke Bali United.

Di ajang AFF U-19 2013, di mana Evan Dimas dkk berhasil menjadi kampiun, dari tujuh kali bertanding, Indonesia U-19 sekali menderita kebobolan duluan.

Momen itu terjadi saat menghadapi Malaysia U-19 di fase grup. Pertandingan berakhir 1-1.

Selama tahun 2014, dari total 18 pertandingan internasional (tidak termasuk Tur Nusantara, Tur Spanyol, dan persahabatan melawan klub) timnas U-19 tercatat tujuh kali kebobolan terlebih dahulu.

Ketujuh laga tersebut berujung kekalahan bagi Garuda Muda.

Di Bali United, catatan buruk ketika harus kebobolan terlebih dahulu berlanjut.

Turun di sejumlah turnamen, 12 kali Bali United tertinggal duluan.


Indra Sjafri memberi pengarahan kepada pemain Bali United saat latihan pagi di Lapangan Trisakti Legian, Selasa (1/3/2016).(YAN DAULAKA/BOLA/JUARA.NET)

Di dua kesempatan, Fadil Sausu dkk berhasil memaksa hasil imbang, tepatnya saat melawan Arema (2-2) di ajang Bali Island Cup 2015, kemudian setahun setelahnya di edisi 2016 kompetisi yang sama, saat melawan Persib (1-1).

Sebetulnya, Bali United pernah sekali mencatat kemenangan setelah kebobolan duluan.

Namun, capaian tersebut “hanya” mampu diraih saat melawan Persewangi Banyuwangi di ajang Sunrise of Java Cup 2015.


Selebrasi Putu Gede Juniantara (2) bersama para pemain Bali United usai mencetak gol indah ke gawang Persib Bandung dalam pertandingan lanjutan Bali Island Cup 2016 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (21/2/2016).(YAN DAULAKA/JUARA.NET)

Dapat disimpulkan bahwa pekerjaan rumah terbesar Indra adalah membangun mental anak asuhnya untuk tidak panik dan secara efektif mengubah kedudukan dalam situasi tertinggal.

Sebelum mengarungi Indonesia Soccer Championship 2016, titik lemah tersebut tentunya harus segera diperbaiki.


(GRAFIS: ANDREAS JOEVI/JUARA.NET)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P