Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Surat Jaminan Menpora ke Moto2 Terbit, Ali Adrian Harus Gerak Cepat

By Delia Mustikasari - Jumat, 1 April 2016 | 07:44 WIB
Pebalap Indonesia, Ali Adrian Rusmiputro, ketika ditemui di kediamannya di Cipadu, Tangerang, Jumat (29/1/2016). (ADINDA DWI/JUARA.NET)

Pebalap Indonesia, Ali Adrian Rusmiputro, harus bergerak cepat untuk bisa memuluskan jalannya mengikuti ajang balapan European Championship Moto2 tahun ini.

Dia musim ini juga berencana mencari lima wild card untuk turun di Kejuaraan Dunia Moto2 yang merupakan balapan satu tingkat di bawah MotoGP.

"Surat jaminan untuk Ali Adrian sudah dikeluarkan sebulan lalu saat Rio Haryanto sedang ramai-ramainya, " kata Deputi IV Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S Dewabroto saat ditemui JUARA di Wisma Kemenpora.

"Intinya Pak Menpora tidak mau diskriminatif, siapa pun akan dibantu," ujar Gatot.

Menurut Gatot, permintaan surat jaminan kepada Menpora Imam Nahrawi telah disampaikan sejak 1,5 bulan lalu dan langsung direspons dua pekan kemudian.

"Seharusnya surat tersebut cukup sakti untuk memudahkan mencari sponsor. Saya ingin mengingatkan kepada Pak Erin Rusmiputro (Ayah Adrian) dan Ali Adrian waktunya sudah sangat mendesak," kata Gatot.

"Jadi, jangan bergantung kepada Menpora karena surat sudah dikeluarkan dan sudah ditandatangani pak menteri sejak sebulan lalu," tutur Gatot.

Gatot pun berharap manajemen Adrian dapat bergerak lebih cepat seperti periode sebelumnya.Tahun lalu, Adrian mendapat sponsor dari Pertamina, namun kontraknya berakhir pada 2016.

"Poinnya manajemen Ali Adrian bisa bergerak sama seperti sebelumnya. Dulu tanpa kemenpora saja bisa bergerak, tetapi kami akan tetap merespons setiap keluhan dari Pak Erin," ucap Gatot.


Pebalap Moto2 Indonesia, Ali Adrian (kiri) berjabat tangan dengan Menpora, Imam Nahrawi (kanan) ketika melakukan pertemuan di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2016).(KEMENPORA)

Terkait perkembangan sponsor, pria yang juga Kepala Komunikasi Publik Kemenpora itu mengatakan hingga saat ini belum ada sponsor yang memastikan dukungannya kepada Adrian.

"Sejauh ini berdasarkan laporan yang kami peroleh, bahkan dari kemarin sore, Pak Erin menginformasikan lewat Whats App belum ada tanda-tanda (sponsor)," kata Gatot.

Gatot mengatakan pihaknya akan berbuat maksimal dengan melakukan fasilitasi kepada lembaga dan corporate terkait untuk membantu sebagai sponsor.

Baca Juga:

"Hal tersebut sudah kami lakukan untuk Rio. Istilahnya kami minta sana sini. Semoga Ali Adrian tidak ada persoalan, tetapi sampai kemarin sore belum ada progress untuk sponsor," ucap Gatot.

Menpora Imam Nahrawi menyatakan dukungannya kepada Adrian, tetapi mereka belum melakukan pertemuan lagi. Terakhir kali kedua pihak bertemu pada 20 Januari.

"Intinya siapa pun anak negeri yang bercita-cita tinggi untuk membawa bendera Merah Putih di dunia internasional dan tingkat dunia tentunya akan kami support," ujar Imam.


Pebalap Indonesia, Ali Adrian, berpose dengan sang manajer asal Spanyol, David Garcia.(DOK PRIBADI)

"Terkait anggaran memang tidak seperti yang kami harapkan bisa cepat turun karena harus melalui mekanisme. Kami harus melewati persetujuan dari DPR dan harus melewati prosedur administrasi yang baik, jika tidak akan menjadi temuan. Hanya itu saja, tetapi komitmen kami sama," ucap Imam.

Adrian butuh dana cukup besar untuk bisa bersaing di adu balap kelas dunia. Dia butuh 1,5 juta euro (sekitar Rp 22 miliar) untuk bisa membalap semusim penuh pada balapan CEV European Championship.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P