Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Racikan pelatih Luis Enrique di FC Barcelona bukan cuma mendongkrak ketajaman lini depan. Klub raksasa Catalunya itu juga memiliki nilai tambah dalam pertahanan, khususnya saat menghadapi situasi bola mati.
Situasi set-piece menjadi momok bagi Barcelona beberapa musim lalu.
Pada 2013-2014, El Barca kebobolan 16 kali dari 46 kali situasi bola mati. Musim lalu, Barca juga sempat kewalahan menghadapi hal yang sama.
Sampai akhir Oktober 2014, sebanyak 4 dari 7 gol kemasukan Barcelona pada berbagai ajang berasal dari set-piece.
Musim ini, Gerard Pique cs tak pusing lagi menghadapi eksekusi bola mati dari lawan.
Cuma 7 gol dari total 43 angka kebobolan Barca yang bersumber dari situasi tersebut.
Layak diperhatikan pula bahwa 3 buah di antaranya hanya muncul dari tendangan penalti.
Masing-masing dicetak oleh Kevin Gameiro (Sevilla) pada duel Piala Super Eropa, Aritz Aduriz (Athletic Bilbao) pada Piala Super Spanyol, serta John Guidetti (Celta) di La Liga pekan ke-24.
Satu gol kebobolan lain terjadi via tendangan bebas langsung gelandang Sevilla, Ever Banega, juga pada Piala Super Eropa, Agustus 2015.
Artinya, hanya 3 kali Barcelona menderita gol yang diawali situasi set-piece seperti sepak pojok. Terakhir, mereka mengalaminya dalam duel liga kontra Villarreal (19/3/2016).
Tendangan penjuru Manu Trigueros memicu gol bunuh diri bek Barca, Jeremy Mathieu, yang menyebabkan skor akhir menjadi imbang 2-2.
Modal ketangkasan dalam antisipasi bola mati itu menjadi senjata penting Barca dalam duel el clasico lawan Real Madrid di Camp Nou akhir pekan ini.
Sang lawan dari ibu kota ialah tim pemilik gol terbanyak melalui situasi set-piece di La Liga musim ini.
El Real menelurkan 22 gol dari bola mati, termasuk penalti. Jumlah itu mencakup separuh dari total produktivitas mereka yang mencapai 87 gol.