Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Eks gelandang Bayern Muenchen, Mehmet Scholl, melihat Mario Goetze sebagai pemain malas. Ini dianggap menyebabkan Goetze tersingkir dari tim inti The Bavarians.
Kiprah Goetze pada musim 2015-2016 sempat terganggu akibat serangkaian cedera. Dia cuma mencatatkan 669 menit pada semua ajang yang diikuti Bayern.
Setelah menuntaskan pemulihan, gelandang berusia 23 tahun ini tak juga dilirik pelatih Josep Guardiola. Dia dicadangkan pada lima dari enam terakhir partai Bundesliga.
Menurut Scholl, etos kerja dan inkonsistensi performa Goetze melatarbelakangi keputusan Guardiola.
"Mengapa dia tidak bisa menunjukkan penampilan konsisten? Jawabannya jelas, dia harus berlatih jauh lebih keras," kata Scholl.
"Saya ingat ketika Goetze masih sangat muda di Borussia Dortmund. Dia sangat cepat seperti anak panah. Saat ini, dia jauh dari itu," tutur pria berusia 45 tahun itu.
Goetze langsung membantah tudingan Scholl. Diklaim Goetze, Scholl tidak pernah hadir langsung pada sesi latihan Bayern.
"Saya tidak mengetahui bagaimana dia memantau latihan saya. Namun, saya berpikir sudah berlatih cukup keras," ucap Goetze.
Goetze sendiri tampil impresif saat Jerman menang 4-1 atas Italia pada partai uji coba di Stadion Allianz Arena, Selasa (29/3/2016). Dia mencetak gol internasional ke-17 pada penampilannya yang ke-50.
Emotionen pur! #DieMannschaft #GERITA @MarioGoetze pic.twitter.com/ATCjLIcTWF
— Die Mannschaft (@DFB_Team) March 30, 2016
Thanks for everything????To the people who love and support me - no matter what! ?? #PartOfMario #personalpath #GERITA pic.twitter.com/yxAasCPuC5
— Mario Götze (@MarioGoetze) March 30, 2016