Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih tim nasional Italia, Antonio Conte, menilai timnya membutuhkan "jembatan" untuk mengatasi kesenjangan dengan Jerman. Gli Azzurri baru saja dihajar 1-4 oleh sang juara Piala Dunia 2014 itu.
Laga yang berlangsung di Allianz Arena, Selasa (29/3/2016), ini menampilkan pertandingan yang berat sebelah.
Jerman dengan mudahnya menceploskan si kulit bulat ke jala Gianluigi Buffon sebanyak empat kali lewat gol dari Toni Kroos (menit ke-24), Mario Goetze (45'), Jonas Hector (59'), dan Mesut Oezil (75').
Pasukan Conte hanya mampu membalas satu kali melalui gol dari Stephan El Shaarawy (83'). Namun, gol ini sudah cukup menghindarkan Italia dari kekalahan terburuk dari Jerman sepanjang sejarah.
#ElShaarawy finds space just outside the box, before turning and smashing one home via a deflection. #GERITA 4-1 pic.twitter.com/llNrH5gfmz
— Italy (@azzurri) March 29, 2016
"Tidak pernah menyenangkan jika kalah, tetapi kami ingin menghadapi yang terbaik untuk mengetahui jarak kualitas antara kedua tim," kata Conte seusai laga.
"Kami wajib bermain dengan sangat terorganisasi dan kecepatan ganda untuk menjembatani kesenjangan dengan Jerman," ucap dia lagi.
Baca Juga:
Allenatore yang berhasil membawa Juventus meraih tiga Scudetti (2012-2014) secara beruntun ini menyesalkan penyelesaian peluang para pemainnya.
"Bahkan, ketika memiliki peluang, kami tidak bisa menghabisi mereka. Ini menunjukkan kurangnya pengalaman," ujar pria berusia 46 tahun itu.
"Kami harus memuji kinerja Jerman dan kemampuan mereka di depan gawang lawan," tuturnya lagi.
Catatan kebobolan empat gol dalam sebuah pertandingan terakhir kali dirasakan Italia pada Piala Konfederasi 2013. Kala itu, mereka takluk dengan skor 2-4.
Game over here in #Munich. #Germany beat #Italy 4-1 #GERITA #Azzurri pic.twitter.com/vOLuVW5Ryh
— Italy (@azzurri) March 29, 2016