Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih tim nasional Inggris, Roy Hodgson, menilai timnya dirugikan putusan wasit sehingga kalah 1-2 dari Belanda pada laga persahabatan di Stadion Wembley, Selasa (29/3/2016) atau Rabu dini hari WIB.
Jamie Vardy membawa Inggris unggul lebih dulu pada menit ke-41. Namun, De Oranje - julukan timnas Belanda - bisa membalikkan keadaan lewat penalti Vincent Janssen dan tembakan Luciano Narsingh.
Pada laga tersebut, Inggris mendominasi 67 persen penguasaan bola. Tim berjulukan The Three Lions itu pun melepaskan 15 tembakan berbanding 8 milik timnas Belanda.
Akan tetapi, Belanda terbukti lebih tajam dalam menyelesaikan peluang. Meski hanya 8 tembakan tepat, tetapi 6 di antaranya tepat sasaran berbanding tiga tembakan tepat milik tuan rumah.
Kekalahan ini terjadi setelah Inggris menunjukkan performa luar biasa saat menang 3-2 atas Jerman, Sabtu (26/3/2016). Saat itu, pasukan Hodgson bisa membalikkan keadaan dari ketertinggalan dua gol.
"Kami tidak bermain seperti saat melawan Jerman. Kami mengontrol permainan, tetapi tidak kreatif," ujar Hodgson seusai pertandingan kepada BBC.
Hodgson juga menyayangkan putusan wasit yang memberikan penalti kepada lawan lantaran handsball Danny Rose. Dia pun melihat ada pelanggaran terhadap Phil Jagielka oleh Janssen sebelum penciptaan gol kemenangan Belanda.
"Saya pikir kami tak pantas mendapatkan kekalahan ini. Dua putusan itu sungguh merugikan kami," tutur Hodgson.
Kendati kalah, Hodgson mendapatkan gambaran kerangka tim untuk dibawa ke putaran final Piala Eropa 2016. Laga persahabatan melawan Jerman dan Belanda dirasa Hodgson sudah cukup untuk menilai para pemain.
"Saya telah memberi kesempatan kepada sejumlah pemain untuk tampil. Saya harap hal ini akan menjadi keuntungan saat saya akan mengambil putusan," kata suksesor Fabio Capello ini.
Hodgson berencana mengumumkan timnya untuk Piala Eropa 2016 pada 12 Mei. Setelah itu, The Three Lions akan melakoni laga uji coba jelang putaran final dengan menghadapi Turki (22/5/2016) dan Australia, lima hari berselang.