Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Andre Agassi dianggap oleh banyak penggemar tenis sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa. Siapa sangka, dia punya kebiasaan unik dengan memakai rambut palsu dan tak pernah gunakan celana dalam.
Hal itu tidak terlepas dari keberhasilan pemain bernama lengkap Andre Kirk Agassi meraih 8 gelar Grand Slam.
Bakat Agassi di dunia tenis memang sudah terlihat sejak dini. Pemain kelahiran Las Vegas, Amerika Serikat, ini berhasil menjuarai sejumlah gelar USTA junior sebelum menjadi pemain profesional pada usia 16 tahun.
Pada 1992, Agassi memenangi gelar pertama Grand Slam di Wimbledon, Inggris. Dia kembali memenangi gelar serupa pada Amerika Serikat Terbuka 1994 dan Australia Terbuka 1995.
Setelah sempat merosot, karier Agassi kembali cemerlang pada 1999 dengan meraih kemenangan di Amerika Serikat Terbuka dan Prancis Terbuka.
Di balik gemerlapnya prestasi yang diraihnya, Agassi memiliki kisah yang unik terkait dengan penampilannya.
Agassi pernah memiliki gaya rambut yang nyentrik yakni gaya mullet. Penampilan dengan rambut panjang pada bagian belakang, sementara rambut pada bagian depan dibentuk jambul.
Ternyata, rambut tersebut merupakan wig sebagaimana yang diungkapkan Agassi dalam buku otobiografi yang berjudul,"Open".
Dia mengaku mengenakan rambut palsu saat tampil pada final Prancis Terbuka 1990, yang merupakan final Grand Slam pertamanya.
"Setiap pagi, saya bangun dan menemukan bagian dari identitas saya di atas bantal, di wastafel, dan di bawah shower," kata Agassi.
"Saya bertanya pada diri sendiri, apakah kamu mau pakai toupee (rambut palsu)? Di lapangan tenis? Apa yang bisa saya lakukan?” ujar dia melanjutkan.
Pada malam jelang pertandingan, Agassi mengalami kejadian tak mengenakkan soal rambut palsunya. Rambut palsunya rontok saat dia mandi. Dia menduga bahwa salah menggunakan pembilas rambut sehingga terjadi kerontokan.
"Saya panik dan menghubungi saudara saya Philly ke kamar saya," kenang Agassi.
Lalu sang kakak memperbaiki rambut Agassi dengan menggunakan penjepit rambut.
"Saat pemanasan sebelum bermain, saya berdoa. Bukan untuk kemenang tetapi agar rambut saya tidak lepas," tuturnya.
"Saya membayangkan penonton di rumah akan mendekat ke TV, melebarkan mata, dan dalam ribuan bahasa bertanya-tanya bagaimana mungkin rambut Agassi terlepas dari kepalanya,” lanjutnya.
Boleh jadi insiden tersebut mengganggu konsentrasi Agassi sehingga dia takluk dari petenis Ekuador, Andres Gomez, pada partai final.
Agassi kemudian menggunduli kepalanya setelah mendapatkan saran dari istri pertamanya, Brooke Shileds.
"Rasanya dia seperti menyarankan saya mencabut semua gigi saya. Namun demikian, saya berpikir selama beberapa hari mengenai hal tersebut bahwa saya seperti munafik dan berbohong," ujarnya.
Karena lupa
Selain rambut palsu, Agassi juga merupakan petenis yang cukup konyol. Betapa tidak, dia mengaku bahwa pernah tak memakai celana dalam saat tampil di Prancis terbuka pada awal kariernya.
Dia merasa "ritual" tersebut membawa keberuntungan. Karena itu, dia merasa tak perlu memakai celana dalam saat bermain pada turnamen-turnamen besar selanjutnya.
Andre Agassi shares a very odd superstition he held throughout his career - playing without underwear. https://t.co/vmfR1GkoJi
— Unscriptd (@UnscriptdSport) January 20, 2016
"Saya menjalani partai babak pertama Perancis Terbuka melawan seorang lawan tangguh yang saat itu juga sedang memainkan permainan terbaiknya di lapangan tanah liat," ucap Agassi.
"Saat di ruang ganti saya baru sadar lupa membawa celana dalam. Pelatih ingin meminjamkan celana dalamnya dan saya langsung, 'Maaf bung, saya lebih baik tak usah pakai daripada pakai celana dalam milikmu'. Saya bermain pada babak pertama tanpa mengenakan celana dalam,"
"Saya terus tidak mengenakan celana dalam sepanjang turnamen yang akhirnya saya memenangi turnamen tersebut, sehingga saya pun lanjut tak pakai celana dalam di sisa karier," sambungnya.
Kiprah Agassi berakhir pada 2006 setelah menyatakan Amerika Serikat Terbuka menjadi turnamen terakhirnya. Pascapensiun, Agassi berpartisipasi dalam sejumlah turnamen amal.