Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bermain di Rumput Sintetis Bisa Sebabkan Kanker!

By Ferril Dennys Sitorus - Selasa, 29 Maret 2016 | 05:15 WIB
Ilustrasi lapangan dengan permukaan rumput sintetis. (Dok. Mirror)

Larangan untuk menggunakan lapangan dengan teknologi third generation (3G) semakin meningkat. Seorang profesor dari Skotlandia menemukan bahan kimia penyebab kanker pada bahan rumput sintetis.

Temuan ini merupakan kelanjutan dari laporan terbaru dari Amerika Serikat (AS), yang diduga 168 pemain terkena kanker lantaran bermain di lapangan sintetis. Kiper Lewis Maguiere (18) dari Yorkshire dan Robbie Jones (30) dari Cardiff, keduanya telah diagnosa mengalami Hodgkin’s Lymphoma.

Sampel dari butiran karet telah dikirim untuk diuji oleh  Environment Scientifics Group dan hasilnya kemudian diterikan kepada Profesor Andrew Watterson, seorang ahli kesehatan dari Stirling University.

"Laporan ini menegaskan dan mengungkapkan adanya sejumlah karsinogen dalam karet remah,"kata Adrew.

"Jika bahan kimia dan logal terkunci dalam remah, tidak akan ada paparan. Namun, cukup jelas adanya potensi risiko dari beberapa zat ini bagi orang yang suka berolahraga. Sejauh mana dan apa efek senyawa karsinogenik dapat diambil melalui inhalasi, penyerapan kulit atau menelan dan dalam kondisi apa masih pertanyaan besar," tuturnya lagi.

Remah karet, yang terbuat dari ban mobil daur ulang, telah dikaitkan dengan cancer clusters.  Dari hasil tes ditemukan sejumlah bahan kimia berbahaya seperti arsenik, timbal, dan kadmium. Seorang kiper amatir yakni Robbie diagnosa menderita kanker setelah bermain di rumput sintetis 3 kali dalam sepekan selama 12 tahun.

"Jika ada bukti materinya berbahaya seharusnya tidak boleh dibangun lagi sampai diselidiki. Anak-anak bermain di lapangan dan menurut saya, orang tua harus berpikir 2 kali soal ittu," kata Robbie.

The Sport and Play Constructio Association, yang mewakili industri kontruksi lapangan buatan, tidak bisa dighubungi terkait hal ini.

Namun, mereka sebelumnya membantah. Dari hasil studi yang dilakukan independen, karet remah aman untuk digunakan.

[video]https://video.kompas.com/e/4819317198001_ackom_pballball[/video]