Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ryan Giggs mendapat dukungan dari eks rekan setimnya, Andy Cole, untuk menjadi Manajer Manchester United. Pria asal Wales dianggap sudah cukup matang untuk memimpin Setan Merah.
Cole dan Giggs bermain bersama selama tujuh tahun. Kebersamaan mereka turut diwarnai raihan treble pada musim 1998-1999.
Di mata Cole, Giggs sangat memahami situasi klub menilik pengabdian panjangnya. Atas dasar itu, manajemen disarankan mencoba Giggs apabila kursi manajer mengalami kekosongan suatu saat nanti.
"Apabila dipercaya membantu dua manajer, Giggs tentu akan mendapatkan kesempatan. Tugas ini tentu tidak mudah, tetapi saya berpikir dia akan bekerja dengan baik," kata Cole.
Scholesy scored this rocket for #mufc at Bradford 16 years ago today! https://t.co/OPzaHQTmaq
— Manchester United (@ManUtd) March 25, 2016
Giggs harus menunggu hingga 31 Juli 2017 andai Louis van Gaal tidak menerima surat pemecatan. Dia diyakini bersaing dengan Jose Mourinho untuk menjadi suksesor Van Gaal.
Cole pun mengimbau Giggs agar meneruskan kebijakan Van Gaal yang berpihak kepada pemain muda. Dengan kecenderungan tersebut, sejumlah lulusan akademi seperti Marcus Rashford mencuri perhatian.
Akan tetapi, eks striker tim nasional Inggris ini juga meminta Rashford tidak terlena dengan start impresifnya.
"Rashford tidak boleh merasa kecewa jika dicoret dari tim. Dia masih memiliki masa depan besar. Lihat apa yang dilakukan Alex Ferguson, yang juga sempat meninggalkan Giggs," ucap Cole.
[video]https://video.kompas.com/e/4809612573001_ackom_pballball[/video]