Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Di Spanyol, Pemain AJP Mengaku Hilang Kendali Akibat Provokasi Lawan

By Minggu, 27 Maret 2016 | 08:18 WIB
Tim ASAD Jaya Perkasa mengikuti Mediterranean International Cup (MIC) 2016 di Girona, Spanyol (23-27/2016). (ALWI HASAN/AJP)

2 dari UE Sants pada babak 16 besar Mediterranean International Cup 2016, Jumat (25/3/2016).

Budi yang turut mendampingi tim bersama Direktur Teknik AJP, Encang Ibrahim, menilai anak didiknya terpancing emosi akibat perlakuan para pemain Sants.

“Dari awal, kami satu bus dengan rombongan pemain Sants. Mereka memang bertindak kurang sopan dan mencoba memprovokasi pemain kami,” ujar Budi saat dihubungi JUARA.

Menurut Budi, hilangnya kontrol emosi anak-anak membuat banyak peluang yang dihasilkan tidak bisa dimanfaatkan menjadi gol.

Pada awal babak kedua, ketika kedudukan masih 0-0, penyerang AJP yang telah mencetak empat gol dari empat laga,  Deka Muhammad Toha, dikenai kartu kuning kedua dan harus keluar dari lapangan.

Budi menilai wasit salah memberikan kartu kepada Deka.

“Yang melakukan pelanggaran itu sebenarnya Ismail, tetapi Deka yang terlihat wasit karena berada tepat di depan lawan yang terjatuh. Pelanggaran Ismail juga hanya benturan badan,” kata Budi.

“Wasit juga terlihat tertekan untuk memberikan kartu, karena tekanan para suporter Sants. Pelatih Sants juga turut menekan wasit hingga masuk ke lapangan. Dia akhirnya juga dikeluarkan dari lapangan,” kata Budi.

Meski kalah, Budi tetap mengapresiasi permainan anak didiknya.

“Secara teknik memang lawan lebih unggul, apalagi kami kurang terbiasa bermain di lapangan sintetis. Akan tetapi, semangat anak-anak sangat luar biasa, apalagi cuaca di sini sangat dingin, mencapai tiga derajat Celcius,” ucap mantan pemain Persikab Kabupaten Bandung itu.