Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Seseorang melakukan aksi bom bunuh diri di sebuah stadion sepak bola di bagian selatan Irak, pada Jumat (25/3/2016). Kejadian tragis itu pun menewaskan sedikitnya 30 jiwa dan melukai sekitar 65 orang.
Stadion tersebut terletak di kota Iskandariyah yang berjarak sekitar 40 kilometer dari ibukota Baghdad. Pengeboman terjadi setelah pertandingan sepak bola berakhir, tepatnya pada pukul 19.00 waktu setempat.
"Mereka baru saja menyerahkan piala kepada tim pemenang. Tak lama kemudian, pelaku meledakkan dirinya di tengah kerumunan," kata seorang petugas kepolisian kepada AFP.
Bom Bunuh Diri Usai Pertandingan Sepakbola di Irak,
— Ghostop (@Cobeh64) March 25, 2016
Sedikitnya 26 Orang Meninggalhttps://t.co/M713YdVE8H pic.twitter.com/PF5owiKSqQ
Salah satu yang menjadi korban meninggal dari insiden tersebut adalah Wali Kota Iskandariyah.
"Wali Kota meninggal di rumah sakit akibat luka serius yang dideritanya dalam ledakan itu," tutur salah satu petugas medis.
Belum ada kepastian mengenai identitas pelaku pengeboman. Namun, melihat dari serangan yang terjadi belakangan ini, terdapat dugaan kuat bahwa pelaku berasal dari kelompok radikal Islamic State (IS).
Kejadian ini tentu mengingatkan para penggemar sepak bola terhadap ledakan bom yang terjadi saat laga persahabatan antara Prancis dan Jerman di Stade de France, Paris, Prancis, pada November 2015.
Iskandariyah merupakan wilayah yang dihuni oleh dua sekte yang kerap berseteru, yakni Sunni dan Syiah. Kawasan tersebut pernah dijuluki "Segitiga Kematian" lantaran sering terjadi kekerasan dalam satu dekade terakhir.
Horrific bomb at football game in Iraq
— HASSAN (@Hassan_JBr) March 25, 2016
30+ killed
RIP
Terrorism is everywhere, its a matter of what gets attention pic.twitter.com/H7e2JEjiSR