Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Cara Persib Dongkrak Ekonomi Rakyat

By Sabtu, 26 Maret 2016 | 09:02 WIB
Pedagang asongan di sekitar Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (27/5/2015). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Popularitas Persib memang luar biasa. Besarnya animo bobotoh kala mendukung Maung Bandung di Stadion Si Jalak Harupat kerap memberi pemasukan besar buat pelaku usaha di sekitar stadion.

Penulis: Budi Kresnadi

Fenomena tersebut kembali tergambar kala Persib didaulat sebagai tuan rumah Grup A Piala Bhayangkara 2016.

Beragam pelaku usaha yang mengais rezeki di sekitar stadion, mulai dari pedagang kaus dan aksesori Persib, makanan dan minuman, hingga ke jasa parkir kendaraan, turut kecipratan rezeki.

Wawan, salah satu dari puluhan pedagang kaus dan aksesori Persib yang menggelar jualan di depan stadion, mengakui omzet penjualannya melonjak tajam saat Persib bertanding.

"Jika tak ada pertandingan Persib, paling hanya dua sampai tiga kaus yang terjual. Tapi, kalau Persib main, saya bisa menjual 100 potong lebih dalam sehari," ujar Abah Jalak, sapaan akrab Wawan.

Wawan membuka kios jualannya di seberang stadion sejak tujuh tahun silam. Ia mematok harga 20-200 ribu rupiah untuk beragam produk yang dijualnya.

Bernapas Lebih Panjang

Hanya, menurut Wawan, para pedagang seperti dirinya tidak bisa lama menikmati hasil usahanya tersebut lantaran durasi turnamen seperti Piala Presiden dan Piala Bhayangkara relatif pendek.

"Kami berharap kompetisi ISL (Liga Super Indonesia) berjalan lagi sehingga kami bisa bernapas lebih panjang," ujar Wawan.

Hal serupa juga dialami Adang, seorang pedagang makanan dan minuman yang biasa mangkal di depan pintu utama stadion.

"Omzet sehari-hari rata-rata sekitar 300 ribu. Tapi, kalau Persib bertanding, alhamdulillah saya bisa mendapat pemasukan sampai 2 juta dalam sehari," ujar Adang.

Pengecualian terjadi jika laga Persib dihadiri tamu kehormatan. Misalnya kala Presiden Joko Widodo hadir untuk seremoni pembukaan Piala Bhayangkara.

Praktis, para pedagang pun terpaksa direlokasi sementara demi sistem pengamanan RI-1.

"Karena ada presiden, kami diminta pindah ke tempat yang agak jauh dari stadion. Wajar kalau pemasukannya tidak seperti biasa," ujar Adang.

Sektor lahan parkir dadakan yang dikelola warga sekitar stadion juga mendapatkan pemasukan lumayan besar setiap kali Persib menjamu lawannya di Si Jalak Harupat.

Tarif yang dipatok sebesar 3-10 ribu rupiah. Lahan parkir dadakan ini berjejer hingga radius 500 meter dari stadion.

Setiap lahan yang kosong, termasuk halaman rumah atau taman, kerap dijadikan tempat parkir oleh sang pemilik rumah atau si empunya lahan.

[video]https://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4816610983001&preload=none[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P