Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Conte Umbar Kekecewaan sebagai Pelatih Timnas

By Anju Christian Silaban - Kamis, 24 Maret 2016 | 10:59 WIB
Ekspresi Antonio Conte saat pengundian Euro 2016 di Paris, Sabtu (12/12/2015). (LIONEL BONAVENTURE/AFP)

Antonio Conte merasa kecewa karena Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) gagal merealisasikan janji untuk menggelar pemusatan latihan tim nasional pada Februari 2016. Ini menjadi salah satu alasan Conte memutuskan hengkang setelah Piala Eropa.

Bukan rahasia lagi, Conte ingin menerapkan interaksi intensif dengan skuadnya. Atas dasar itu, dia meminta waktu untuk pemusatan latihan demi menyolidkan tim menjelang Piala Eropa.

FIGC telah menetapkan jadwal. Namun, klub-klub Serie A secara kompak menolak permintaan Conte. Maklum, ada beberapa tim yang memulai fase gugur kompetisi antarklub Eropa pada bulan tersebut.

"Mereka menjanjikan agar saya bisa bekerja lebih banyak saat melatih Italia. Saya tidak ingin menunjukkan rasa tidak respek. Namun, ada janji yang tidak terealisasi sehingga kami memutuskan melangkah ke depan," kata Conte pada jumpa pers di Udine, Rabu (23/3/2016).

Kekecewaan Conte tidak cuma dilatarbelakangi oleh kegagalan pemusatan latihan, tetapi juga jadwal final Coppa Italia.

Lega Calcio menetapkan 21 Mei 2016 sebagai waktu pelaksanaan partai puncak antara Juventus dan AC Milan. Padahal, Conte telah mengusulkan laga digelar lebih cepat agar pemain kedua tim bisa fokus untuk Piala Eropa.

Meski memiliki hubungan kurang harmonis dari sejumlah pemangku kepentingan, Conte tetap mengharapkan dukungan penuh pada turnamen di Perancis nanti.

"Pada Juni, seluruh Italia akan berada di belakang kami. Ini memberikan kekuatan untuk memangkas kesenjangan dengan tim-tim lain," tutur pria berusia 46 tahun ini.

Piala Eropa akan menjadi pengabdian terakhir Conte bersama tim nasional Italia. Setelah itu, dia dikabarkan akan berlabuh di Chelsea, tetapi belum ada konfirmasi resmi.

[video]https://video.kompas.com/e/4809632600001_ackom_pballball[/video]