Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang AS Roma, Radja Nainggolan, mengaku beruntung tak menjadi korban dari serangan teroris di Brussels, Belgia, Selasa (22/3/2016).
Belgia sedang berduka setelah terjadi serangan bom bunuh diri di Bandara Zavantem Brussels dan Stasiun Maalbeek, Selasa pagi waktu setempat. Insiden di ibu kota Belgia tersebut setidaknya memakan 35 korban tewas dan puluhan luka-luka.
Nainggolan menjelaskan bahwa dirinya bisa saja menjadi korban dari serangan tersebut jika tak menghadiri acara sponsor di Antwerp. "Seandainya saya tidak ada janji dengan sponsor saya, saya sudah berada di Bandara Zaventem pada pagi itu," kata pemain berusia 27 tahun tersebut kepada Gazzetta dello Sport.
"Karena ada even yang saya harus hadiri, saya tiba di Belgia pada hari sebelumnya. Namun, saya berada di Antwerp. Jika tidak, saya akan mengikuti penerbangan pagi dari Roma dan saya akan mendarat langsung di Brussels," sambungnya.
Akibat serangan tersebut, Belgia membatalkan laga persahabatan melawan Portugal yang seharusnya digelar pada Selasa (29/3/2016). "Segalanya berubah. Pelatih mengatakan kepada kami bahwa latihan pagi dibatalkan dan pemusatan latihan ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut. Jadi saat ini, kami tidak tahu apa yang harus dilakukan.
"Saya memiliki banyak teman yang bekerja di bandara. Saya berharap mereka semua selamat karena di sini saya tidak bisa berbicara dengan siapa pun. Saya bahkan tidak tahu nama para korban. Saya berharap semuanya berlangsung baik.
Stay strong #Brussels #Belgium pic.twitter.com/DXWwjRjQ9K
— Radja Nainggolan (@OfficialRadja) March 22, 2016