Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tak berlebihan menyebut Novak Djokovic sebagai salah satu petenis paling dinanti saat ini. Tak hanya soal performa penuh determinasi di lapangan, tapi juga sikapnya yang sportif saat bertanding dan kehangatannya di luar (sering juga di dalam) pertandingan.
Tak berlebihan juga mengatakan petenis Serbia ini memakai setiap kesempatan yang ada untuk mengorbitkan tenis secara umum, selain, tentu, namanya pribadi.
Tujuan kemanusiaan kerap mencuat dalam aksi dan perkataan Djokovic.
Namun, Nole mendapat sorotan ketika mengomentari pernyataan seksis (mendiskriminasikan satu gender) yang dilontarkan Raymond Moore.
CEO turnamen Indian Wells ini berkata bahwa petenis wanita mesti berterima kasih (bahkan sambil berlutut) kepada petenis pria seperti Roger Federer dan Rafael Nadal sebab telah melambungkan popularitas tenis.
Serena Williams, petenis wanita yang kerap menjadi corong penyetaraan dengan petenis pria, segera bereaksi.
Sambil menyebut pernyataan Moore “sangat keliru dan tidak akurat”, petenis AS itu mengklaim bahwa dirinya dan kakaknya, Venus, juga telah mendongkrak pamor tenis.
"Kami, wanita, telah melalui banyak hal. Kami tak seharusnya berlutut untuk berterima kasih," ucap Williams kepada The Guardian.
Peka sampai Hormon
Sebagai petenis tenar dari bagian putra, Nole Djokovic pun dimintai pendapat.
“Situasi yang peka,” menjadi pembukaan opininya.
Kesadaran akan isu sensitif itu tak diikuti Nole dengan pernyataan yang tegas mengenyahkan diskriminasi gender. Komentarnya cenderung kontradiktif sehingga membingungkan.
Namun, intinya adalah hadiah uang yang kini memperlihatkan kesetaraan antara petenis pria dan wanita.
Di satu sisi, ia menghargai perjuangan Asosiasi Tenis Wanita (WTA) sehingga bisa mendapat kesetaraan dalam hal hadiah uang, di sisi lain Djokovic mendorong Asosiasi Tenis Pria (ATP) untuk mendapatkan lebih.
“Statistik menunjukkan tenis pria menarik lebih banyak penonton. Saya pikir itulah satu satu alasan kami semestinya mendapat hadiah uang lebih besar. Para wanita mesti memperjuangkan apa yang mereka pikir layak mereka dapatkan, begitu juga kami para pria,” katanya.
Kelanjutan komentar petenis berusia 28 tahun ini malah membandingkan dua gender (yang mudah disebut sebagai komentar seksis).
Nole mengaitkan respeknya terhadap wanita dalam olah raga dengan kodrat alami kaum hawa.
“Tubuh mereka sangat berbeda dibandingkan dengan pria. Para wanita mesti melewati banyak hal terkait hormon dan lainnya. Tidak demikian dengan pria,” lanjut Nole.
Upaya terakhir menetralkan dua opini kontradiktif dibuat Nole dengan menyebut pernah ditangani pelatih wanita sambil menyatakan masa itu bepengaruh besar terhadap kariernya, ditambah ia dikelilingi wanita, dan mengaku bahagia telah menikah.
"Saya merasa lengkap dengan kekuatan wanita,” ucapnya.
Inti ucapan kontradiktif Djokovic itu tak jauh dari uang.
Petenis wanita kini mendapat bagian yang terbilang sama di empat grand slam dan turnamen kelas Premier Mandatory. Ketimpangan masih terlihat di kelas-kelas di bawahnya.
Sambil menunggu pengaruh ucapannya terhadap tenis, Nole mendapat hadiah satu juta dolar lebih dari Indian Wells setelah menekuk Milos Raonic di final. Williams mendapatkan separuhnya usai kalah dari Victoria Azarenka di partai puncak.