Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Hal Menarik dari Kemenangan Man United dalam Derbi Manchester

By Beri Bagja - Senin, 21 Maret 2016 | 01:22 WIB
Gelandang Manchester City, Yaya Toure (atas), berusaha menghindari tekel pemain Manchester United, Michael Carrick, dalam laga derbi Manchester di Etihad, 20 Maret 2016. (LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES)

Pertarungan rival sekota antara Manchester City dan Manchester United di Stadion Etihad, Minggu (20/3/2016), berakhir dengan kemenangan tim tamu 1-0 berkat gol tunggal Marcus Rashford. Berikut 5 hal menarik dari lakon derbi Manchester di kandang City tersebut.

1. Pencetak gol derbi termuda dengan rasio gol tinggi

Rashford masuk buku rekor sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah derbi Manchester. Ketika menjebol gawang Man City pekan ini, jebolan akademi United itu berusia 18 tahun dan 141 hari.

Secara keseluruhan, Rashford mencatat level ketajaman yang bagus sejak dipromosikan ke tim utama.

Ia mencetak 5 gol dalam 8 laga di berbagai ajang, rata-rata 0,6 gol per gim atau satu gol per 118,4 menit tampil setelah menjebol gawang City.

2. Demichelis-Mangala bukan kombinasi tepat di pertahanan City

Absenya Vincent Kompany dan Nicolas Otamendi karena cedera di pos bek tengah Man City membuat Manajer Manuel Pellegrini harus memutar otak.

Ia menurunkan duet Martin Demichelis-Eliaquim Mangala pada laga ini.

Kombinasi itu teruji rawan karena gawang City dibobol Liverpool 4 kali saat memasang mereka sebagai duet bek sentral (21/11/2015).

Demichelis-Mangala gagal lagi mencegah gol lawan saat melakoni derbi Manchester.

Dalam posisi tertinggal pada menit ke-53, Pellegrini mengganti Demichelis dengan penyerang Wilfried Bony.

Transisi itu membuat gelandang bertahan Fernandinho digeser mundur guna menemani Mangala sebagai palang pintu. Hasilnya, City sukses menghindari gol tambahan.

3. Antara efisiensi, ketangguhan, dan pemborosan peluang

Apa yang menjadi pembeda utama hasil laga ini? Efisiensi pemanfaatan peluang dan ketangguhan pertahanan United atau penghamburan peluang kubu City?

Penggemar Manchester Merah barangkali bisa semringah melihat tim mereka tak kebobolan menghadapi salah satu tim subur di liga.

Faktor efisiensi juga berperan besar. Sepanjang laga, United cuma melepas 5 upaya, tapi 4 di antaranya akurat dan menelurkan gol penentu Rashford.

City sangat boros. Mereka punya 26 peluang! Parahnya, cuma 3 atau 11 persen yang tepat sasaran, tanpa satu pun gol.

4. Peluang juara tertutup bagi City?

Hasil ini membuat peluang City memburu gelar liga semakin buram. Mereka baru mengumpulkan 51 poin, tertinggal 15 angka dari pemuncak klasemen, Leicester.

Dengan 8 memiliki laga tersisa, Man City tak bisa berharap lagi pada raihan hasil sendiri. Mereka harus menunggu durian runtuh dengan tergelincirnya Leicester.

Masalahnya, harapan itu bakal sulit terwujud mengingat dua tim memiliki tren bertolak belakang. Leicester stabil meraih angka penuh, sedangkan City berkutat dengan inkonsistensi.

Kesempatan meraup angka penuh dari tiga laga sisa di kandang juga bukan jaminan.

City akan menjamu West Bromwich Albion (9/4/2016), Stoke (24/4/2016), dan Arsenal (7/5/2016) dengan dihadapkan pada rekor jelek di Etihad.

Termasuk laga pekan ini, Citizens sudah menelan 5 kekalahan kandang musim ini di EPL. Jumlah itu setara dengan total kekalahan klub di Etihad dalam empat musim sebelumnya!

5. Man United spesialis tim besar

Manchester United boleh saja terus dikritik, tapi musim ini mereka membukukan catatan bagus bersama Louis van Gaal.

Klub beralias Setan Merah merupakan spesialis pengeruk poin terbanyak dalam head-to-head lawan sesama 'tim 6 besar' musim ini.

United mengemas 18 poin. Koleksi itu berasal dari laga kontra Man City (1-0, 0-0), Arsenal (3-2, 0-3), Liverpool (1-0, 3-1), Chelsea (1-1, 0-0), dan Tottenham (1-0).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P