Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liverpool Lebih Sering Kalah saat Mainkan Skrtel

By Beri Bagja - Minggu, 20 Maret 2016 | 23:48 WIB
Bek Liverpool FC, Martin Skrtel (kanan), berduel dengan penyerang Southampton, Graziano Pelle, dalam duel Premier League, 20 Maret 2016. (ALEX BROADWAY/GETTY IMAGES)

Liverpool FC merasakan kebahagiaan dalam 45 menit pertama laga di kandang Southampton, Minggu (20/3/2016). Sisa 45 menit lagi pada babak II merupakan bencana. Bek Liverpool, Martin Skrtel, dituding sebagai penyebab timnya membuang keunggulan 2-0 menjadi takluk 2-3 pascajeda.

Liverpool unggul lebih dulu melalui gol-gol Philippe Coutinho dan Daniel Sturridge pada babak pertama.

Keceriaan itu berubah drastis setelah istirahat. Southampton memukul balik dan ganti memimpin 3-2 melalui dwigol Sadio Mane serta Graziano Pelle.

Fans Liverpool meledak di media sosial. Mereka ramai menunjuk batang hidung Skrtel sebagai kambing hitam.

Apes bagi sang bek tengah, statistik membuktikan dirinya memang punya andil lebih besar terhadap kemerosotan hasil Liverpool.

Persentase kekalahan dan frekuensi kebobolan The Reds justru lebih besar saat dibentengi pria Slovakia berusia 31 tahun itu.

Ketika menghadapi Southampton, Skrtel masuk pada awal babak II menggantikan Dejan Lovren.

Cuma tiga menit berselang, ia menyebabkan penalti karena menarik kaus Pelle di kotak 12 pas. 

Skrtel sedikit terselamatkan lantaran eksekusi penalti Mane dimentahkan kiper Simon Mignolet.

Bencana lebih besar muncul setelah insiden tersebut. Liverpool menderita tiga gol dengan Skrtel sangat minim melakukan aksi krusial mencegah tim kebobolan.