Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Liverpool FC merasakan kebahagiaan dalam 45 menit pertama laga di kandang Southampton, Minggu (20/3/2016). Sisa 45 menit lagi pada babak II merupakan bencana. Bek Liverpool, Martin Skrtel, dituding sebagai penyebab timnya membuang keunggulan 2-0 menjadi takluk 2-3 pascajeda.
Liverpool unggul lebih dulu melalui gol-gol Philippe Coutinho dan Daniel Sturridge pada babak pertama.
Keceriaan itu berubah drastis setelah istirahat. Southampton memukul balik dan ganti memimpin 3-2 melalui dwigol Sadio Mane serta Graziano Pelle.
Fans Liverpool meledak di media sosial. Mereka ramai menunjuk batang hidung Skrtel sebagai kambing hitam.
Apes bagi sang bek tengah, statistik membuktikan dirinya memang punya andil lebih besar terhadap kemerosotan hasil Liverpool.
Persentase kekalahan dan frekuensi kebobolan The Reds justru lebih besar saat dibentengi pria Slovakia berusia 31 tahun itu.
795 minutes without Martin Skrtel = 3 goals conceded.
— IG : beritalfc (@BeritaLFC) March 20, 2016
40 minutes with Martin Skrtel = 3 goals conceded. pic.twitter.com/irF7XQ757G
Ketika menghadapi Southampton, Skrtel masuk pada awal babak II menggantikan Dejan Lovren.
Cuma tiga menit berselang, ia menyebabkan penalti karena menarik kaus Pelle di kotak 12 pas.
Skrtel sedikit terselamatkan lantaran eksekusi penalti Mane dimentahkan kiper Simon Mignolet.
46 mins - Skrtel comes on as sub.
— bet365 (@bet365) March 20, 2016
49 mins - Skrtel gives away a penalty. pic.twitter.com/70OD0mCRfm
Bencana lebih besar muncul setelah insiden tersebut. Liverpool menderita tiga gol dengan Skrtel sangat minim melakukan aksi krusial mencegah tim kebobolan.
Ia berperan besar atas terciptanya gol penentu kemenangan Soton melalui aksi Mane di menit ke-86.
Dalam satu babak penampilannya, Skrtel tak sekali pun melakukan tekel sukses, intersep, serta upaya memblok tembakan lawan!
Martin Škrtel game by numbers:
— Squawka Football (@Squawka) March 20, 2016
3 goals conceded
1 penalty given away
0 tackles won
0 blocks
0 interceptions
Awful pic.twitter.com/uRVKO1HyeV
Duel di kandang Soton pekan ini merupakan comeback Skrtel usai diterpa cedera otot yang memaksanya absen sejak Desember.
Segelintir pendukung mungkin berharap sang bek tidak main sama sekali lantaran peluang Reds menang lebih besar tanpa Skrtel.
Musim ini, pemain gundul itu absen dalam 11 partai Premier League. Tanpanya, Liverpool menang 6 kali. Rasio kemenangan klub mencapai 54,5 persen.
Hasil positif tersebut muncul dalam duel lawan Leicester City (1-0), Sunderland (1-0), Norwich (5-4), Aston Villa (6-0), Man City (3-0), dan Crystal Palace (2-1).
Bersama Skrtel, rasio perolehan tripoin Reds menurun menjadi cuma 33 persen alias 6 kemenangan dari 18 pertandingan. Sebaliknya, persentase kekalahan mereka lebih besar, yakni 6 kali dari 18 partai (33%).
Tanpa Skrtel, Reds juga lebih jarang takluk dengan hanya 3 kekalahan (27%). Masing-masing kekalahan itu muncul saat bersua West Ham (0-2), Man United (0-1), dan Leicester (0-2).
Mungkin itulah alasan logis dari ekspresi kekecewaan yang dilontarkan fans buat sang pemain berikut ini.
Everything was absolutely fine before Skrtel came on.
— The Anfield Chat (@TheAnfieldChat) March 20, 2016
I'll try explain it for you:
— Tom Clarke (@b1nderb) March 20, 2016
We were winning, comfortably >
Skrtel came on >
We lost.
That's about right https://t.co/EEloFw0Szg
Skrtel has turned what was supposed to be an enjoyable 2 hours of my life into a complete waste of my time. #LFC
— Vince (@vincetalksfooty) March 20, 2016