Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dua pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, sempat bersitegang sebelum sesi balapan GP Qatar berlangsung di Sirkuit Losail, Minggu (20/3/2016) pukul 21.00 waktu setempat atau Senin (21/3/2016) dini hari WIB.
Rossi menganggap Lorenzo menghalangi lajunya di pit lane pada sesi latihan akhir di Qatar dan layak mendapat penalti.
"Lorenzo tampak antusias saat keluar dari pit lane tanpa melihat trek. Saat tikungan pertama dia mencoba melebar, tetapi dia masih berada dalam jalur," kata Rossi seperti dilansir Crash.
Setelah insiden itu, Rossi menengok ke arah Lorenzo untuk protes. Keduanya bahkan terlibat perdebatan setelah chequered flag (bendera finis) berkibar.
"Ketika saya tanyakan kenapa dan mengharapkan Lorenzo meminta maaf kepada saya dia hanya menoleh ke arah saya dengan gestur tubuh yang menunjukkan dia tidak suka. Lorenzo seolah bertanya apa yang saya inginkan?" ucap Rossi.
Atas kejadian tersebut, pebalap berjulukan The Doctor itu berharap Lorenzo mendapat penalti seperti yang pernah dia alami saat kualifikasi MotoGP di San Marino 2015.
Saat itu Rossi dianggap menghalangi Lorenzo di laju terakhirnya dan Rossi mendapat penalti sehingga dia start dari grid paling belakang pada balapan Valencia.
Rossi and Lorenzo continue their 'discussion' at end of FP4 #QatarGP #MotoGP pic.twitter.com/RYKP2Cqh11
— Crash.net MotoGP (@crash_motogp) 19 Maret 2016
"Saat itu dia sangat marah kepada saya setelah latihan dan akhirnya race direction menjatuhi saya penalti satu poin dan Lorenzo tidak mendapat satu poin," kata Rossi.
"Saya tidak menghampiri race director untuk menanyakan tentang satu poin penalti itu, tetapi saya melihat race director Mike Webb di paddock dan baru bertanya tentang poin tersebut. Saya tidak tahu mengapa, tetapi itu bukan masalah besar," tutur Rossi.
Bagaimana pun Rossi bertekad melupakan insiden yang melibatkan dirinya dan tidak mau mengubah situasi. Dia bertekad untuk tampil lebih baik pada balapan perdana 2016.