Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Petinggi Formula 1 Akan Bahas Perubahan Sistem Kualifikasi

By Delia Mustikasari - Sabtu, 19 Maret 2016 | 20:44 WIB
Deretan mobil Formula 1 berada di luar pitlane setelah ditundanya sesi kualifikasi GP Australia di Sirkuit Melbourne (17/3/2013). (MARK THOMPSON/GETTY IMAGES)

Para petinggi Formula 1 akan mengadakan pertemuan Minggu (20/3/2016) untuk membahas desakan perubahan sistem kualifikasi. Sejumlah tim berharap sistem kualifikasi di Australia tidak akan diterapkan pada seri balapan kedua di Bahrain, 1-3 April.

Berdasarkan format baru, kualifikasi akan tetap berlangsung selama tiga sesi. Yang membedakan adalah periode waktu yang ditentukan pada tiap sesi. Para pebalap yang memiliki catatan waktu paling lambat akan langsung tereliminasi.

Selanjutnya setiap jeda 90 detik para pebalap yang memiliki catatan waktu paling lambat akan langsung tereliminasi hingga sesi kualifikasi berakhir.

CEO F1 Bernie Ecclestone tidak menyukai bagaimana sistem kualifikasi bekerja di Sirkuit Melbourne Grand Prix, Albert Park, Sabtu (19/3/2016).

"Saya sudah tidak antusias sejak pertama kali melihatnya," kata Ecclestone.

Pertemuan untuk membahas peraturan tersebut akan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya balapan GP Australia.

"Saya rasa tidak ada pihak mana pun yang ingin merusak suasana penonton yang ingin menyaksikan balapan," kata Manajer Tim Mercedes Toto Wolff.

Awalnya sistem kualifikasi baru ini dibuat untuk memicu para pebalap meningkatkan performa karena saling berebut menjadi pebalap tercepat.

"Sistem seperti ini sampah karena ada aspek-aspek yang perlu diperhatikan. Misalnya, jika suatu saat mobil tidak bisa dikemudikan karena kendala teknis tentu mereka langsung tereliminasi," kata Wolff.

Menurut Wolff solusi yang bisa dipilih, yakni kembali menggunakan format kualifikasi lama yang telah digunakan sejak 2006.