Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kamis (17/3/2016) menjadi ujian pertama Subangkit sebagai pelatih baru Mitra Kukar. Dia menggantikan kursi peninggalan Jafri Sastra yang sukses memberi gelar juara Piala Jenderal Sudirman kepada publik Tenggarong, tapi gagal pada Piala Gubernur Kaltim di kandang sendiri.
Subangkit sukses melewati laga pembuka Piala Bhayangkara dengan menahan imbang tuan rumah Persib Bandung 1-1 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang.
Mitra nyaris mengantongi poin sempurna apabila David Maulana tidak melakukan pelanggaran yang membuat wasit Handri Kristanto memberi hadiah tendangan penalti kepada Persib pada menit akhir pertandingan.
Tensi laga dan juga fakta bahwa duel tersebut berlangsung di bawah pandangan langsung Presiden Joko Widodo membuat perasaannya bercampur.
"Seharian kemarin perasaan saya seperti diaduk-aduk. Ada ketegangan, nervous, harapan, kebanggaan, dan kepuasaan. Saya lama jadi pelatih. Namun, baru kali ini mengalami perasaan seperti itu," ungkap Subangkit.
Pelatih asal Pasuruan ini mengaku tegang menjelang pertandingan.
Keraguan ini muncul karena kondisi mental para pemainnya sedang jatuh usai gagal di Piala Gubernur Kaltim lalu.
"Anak-anak belum pulih dari keterpurukan itu, kami langsung menghadapi Persib yang bertabur bintang di partai pembuka Piala Bhayangkara," kata Subangkit.
Namun pelan-pelan kekhawatirannya terpupus melihat aksi Bayu Pradana dkk yang tampil apik dan mencetak gol yang bertahan hingga menit dua menit sebelum bubar.
Persib mendapat hadiah penalti setelah David Laly dilanggar dalam kotak terlarang.