Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Perburuan Titel Premier League, Menghidupkan Lagi Semangat 1997-1998

By Senin, 21 Maret 2016 | 11:50 WIB
Manajer Arsenal, Arsene Wenger memberikan selamat pada kapten tim, Tony Adams, 16 Mei setelah final FA Cup menang melawan Newcastle di Wembley Stadium. Arsenal mengalahkan Newcastle United 2-0. (PAUL VICENTE/AFP)

Kans Arsenal menjuarai Premier League 2015-2016 terbilang tipis mengingat kesenjangan dengan Leicester City selaku penguasa singgasana klasemen sementara mencapai 11 poin. Haruskah manajer Arsene Wenger mengibarkan bendera putih?

Penulis: Indra Citra Sena

Nanti dulu. Arsenal masih berpeluang mengejar perolehan poin Leicester di sisa kompetisi.

Catatan sejarah menyebutkan bahwa tim yang tertinggal cukup jauh di pertengahan Maret belum tentu digaransi kehilangan gelar.

Setidaknya, terdapat tiga tim yang sanggup menelikung sekaligus memutarbalikkan prediksi pengamat di pengujung musim.

Mereka adalah Arsenal 1997-1998, Manchester United 2002-2003, dan Manchester City 2013-2014.

Khusus Arsenal 1997/98, yang ketika itu sudah ditangani oleh Wenger, perjuangan tanpa lelah memaksimalkan hasil setiap partai selama sisa kompetisi menjadi kunci keberhasilan paling utama.

Semangat semacam ini barangkali perlu dihidupkan lagi.

Wenger kudu menanamkan nilai-nilai perjuangan edisi 199-1998 melalui tayangan video yang memperlihatkan betapa heroik dan fenomenalnya penampilan para legenda hidup Arsenal, semisal Dennis Bergkamp, Toni Adams, hingga David Seaman.

Bila Mesut Oezil dkk. Dapat meresapi sejarah indah tersebut, plus bantuan dari luar berupa hasil-hasil negatif tim-tim rival menjelang akhir musim, bukan tidak mungkin Arsenal bias merengkuh titel juara.

[video]https://video.kompas.com/e/4808673922001_ackom_pballball[/video]