Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kemenpora Pastikan Tidak Ada Lagi Dualisme Kompetisi

By Kukuh Wahyudi - Rabu, 16 Maret 2016 | 19:12 WIB
Juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S. Dewa Broto menjamin tak ada lagi dua liga di Indonesia. (Gonang Susatyo/BOLA/JUARA.net)

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memastikan sosialisasi kompetisi versi Tim Transisi yang dilakukan pada Jumat (11/3/16). Kemenpora juga menjamin tak akan berbuntut pada dualisme kompetisi.

Hal ini ditekankan oleh juru bicara Kemenpora sekaligus anggota Tim Transisi, Gatot S Dewa Broto, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (16/3/16). Semua itu perlu diutarakan Gatot lantaran sudah banyak suara yang muncul ke permukaan soal ketakutan akan muncul dualisme kompetisi.

Sebab, ada liga tandingan seperti pada periode 2011-2013. Saat itu, ada Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) yang berjalan beriringan namun tidak kondusif.

Adanya dualisme kompetisi itu berbuntut pada dualisme klub. Bahkan, sisa dari dualisme itu bisa dikatakan sebagai sumber kisruh antara PSSI-Kemenpora saat ini.

Semua berawal dari dilarangnya Arema dan Persebaya (kini Surabaya United) tampil di ISL 2015. Dua klub itu dianggap Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI)-Kemenpora masih belum tuntas membereskan dualisme yang mendera mereka.

”Yang dilakukan oleh Tim Transisi lalu hanya sosialisasi saja, bukan produk hukum dari Menpora. Yang jelas, pemerintah menjamin tak ingin membuat kondisi dualisme lagi,” kata Gatot.

Gatot juga mengatakan, bahwa 40 klub yang hadir dalam sosialisasi tak terikat apa pun dengan pemerintah.

[video]https://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4797620386001&preload=none[/video]