Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ganda Jepang adalah Lawan Terberat Praveen/Debby di All England

By Rabu, 16 Maret 2016 | 11:27 WIB
Pemain ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto, ketika tampil pada final All England di Barclaycard Arena, Birmingham, Minggu (13/3/2016). (BADMINTON INDONESIA)

TANGERANG, JUARA.net – Pelatih kepala ganda campuran nasional, Richard Mainaky, menyebut pasangan Kenta Kazuno/Ayane Kurihara sebagai lawan terberat pasangan Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, selama turnamen All England 2016.

Praveen/Debby bertemu ganda Jepang itu pada babak kedua, Kamis (10/3/2016). Praveen/Debby kalah 13-21 pada gim peratma, tetapi membalikkan keadaan dengan memenangi dua gim berikutnya, 21-14 dan 21-18.

"Justru pertandingan itu adalah laga paling krusial. Saat itu, servis Debby sempat dinyatakan fault sebanyak sembilan kali," kata Richard saat ditemui di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Selasa (15/3/2016).

"Beruntung saat itu saya masih bisa mendampingi mereka di lapangan. Saya berpesan kepada mereka untuk fokus, sabar, karena lawan sebenarnya tidak di atas mereka," ucap Richard.

Kakak kandung Rexy Mainaky itu mengaku sempat bingung dengan keputusan wasit yang menyalahkan servis Debby.

"Saya sempat emosi juga dan setelah pertandingan sempat melakukan protes kepada official. Kalau dari tayangan ulang, servis Debby sudah tepat," ucap Richard.

Setelah melewati fase kritis tersebut, Richard semakin yakin bahwa kedua pemainnya tersebut kian matang. Dia yakin, Praveen/Debby memiliki peluang menjadi juara.

"Apalagi ini turnamen All England, lihat saja hasilnya banyak yang mengejutkan. China hanya bisa meraih satu gelar, Jepang bisa bawa pulang dua gelar, bahkan Rusia juga bisa juara," ucap Richard.

Suami dari Meike Paruntu itu harus pulang ke Indonesia sebelum babak semifinal karena putrinya, Maria Natalia Kartika Mainaky, sakit.

"Saya serahkan kepada Herry Iman Pierngadi (pelatih kepala ganda putra) untuk membimbing mereka karena saya harus pulang. Namun, komunikasi dengan pemain selalu jalan," ucap Richard.