Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Striker Chelsea, Diego Costa, disebut memiliki motif tersembunyi atas perilaku buruknya saat Chelsea dikalahkan Everton 0-2 di Goodison Park, Sabtu (12/3/2016). Pemain berusia 27 tahun itu dianggap ingin hengkang dari The Blues.
Diego Costa kembali menunjukan perilaku buruk dalam pertandingan perempat final Piala FA lawan Everton tadi.
Pemain Spanyol berdarah Brasil itu menyerang Gareth Barry dan terlihat ingin menggigit gelandang berusia 35 tahun itu yang berujung dengan kartu merah.
Perilaku buruk seperti itu adalah kali kesekian yang dilakukan oleh Diego Costa di sepanjang musim ini.
Sebelumnya, ia sempat memprovokasi beberapa pemain lain.
Salah satu contoh yang paling terkenal adalah aksinya kepada dua bek Arsenal, Laurent Koscielny dan Gabriel Paulista pada pekan ke-6 Premier League musim ini.
Perilaku buruk Diego Costa ini dipandang oleh jurnalis The Sun, Antony Kastrinakis, mengandung motif tertentu.
Tindakannya bisa mengindikasikan bahwa mantan pemain Atletico Madrid itu ingin segera hengkang dari kubu Stamford Bridge.
"Selama bermain di Inggris, Costa memiliki reputasi yang sama persis saat masih di Atletico Madrid. Perilakunya dalam beberapa bulan terakhir adalah murni untuk menunjukkan kepada Roman Abramovich bahwa ia ingin pergi," kata Kastrinakis kepada Sky Sports.
"Dia dikabarkan ingin pergi pada Mei lalu. Ada cerita dari beberapa teman dekatnya bahwa dia ingin kembali ke Atletico Madrid," ucapnya.
"Peluang Costa pindah sempat terbuka pada Januari lalu ketika Atletico membuat tawaran. Namun, Chelsea tidak akan membiarkan dia pergi. Saya pikir semua ini adalah refleksi dari rasa frustrasi karena dia ingin bermain di tempat lain," tutur Kastrinakis.
Jika benar Costa ingin hengkang, hal ini akan menjadi pukulan telak bagi Chelsea.
Pasalnya, The Blues harus mencari pemain pengganti Costa yang pada musim ini menjadi penyumbang gol terbanyak bagi tim, yaitu 15 lesatan.
[video]https://video.kompas.com/e/4798720238001_ackom_pballball[/video]