Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manchester United memikul beban berat ketika menjamu Liverpool FC dalam duel kedua babak 16 besar Liga Europa, Kamis (17/3/2016).
United melakoni laga kandang di Old Trafford nanti dengan misi mengatasi defisit akibat kekalahan 0-2 pada duel pertama di Liverpool (10/3/2016).
David de Gea cs harus ganti menang minimal 3-0 agar lolos langsung ke perempat final.
Tugas tersebut berat, tapi situasi seperti ini bukan pertama kali dialami tim beralias Setan Merah itu pada ajang antarklub Eropa.
Berikut empat momen kebangkitan terhebat United pada masa lalu yang bisa menjadi inspirasi mereka membalikkan keadaan atas Liverpool.
1. Perempat Final Piala Champions 1956-1957, Vs Athletic Bilbao (3-5, 3-0)
On this day: Man United lose in the snow in Bilbao (1957) https://t.co/z3fgdOufnj tie is still remembered in Bilbao pic.twitter.com/NcwVJkjZwb
— AS English (@English_AS) January 17, 2016
Bermain di bawah terpaan salju di kandang Bilbao, United tertinggal 0-3 di babak pertama. Festival gol muncul seusai jeda.
Man United sanggup mencetak trigol, tapi tetap kalah lantaran Bilbao juga menambah dua gol lagi hingga menang 5-3.
Sang wakil Inggris melakoni comeback hebat pada partai kedua di Manchester. United menang 3-0 dan lolos ke semifinal dengan agregat 6-5!
Daily Express menyebut laga itu 'kemenangan terhebat dalam sejarah sepak bola.'
2. Babak II Piala Winners 1963-1964, Vs Tottenham Hotspur (0-2, 4-1)
#OTD In 1963: @ManUtd Bring About Beginning Of The End For Tottenham's Famous Super Spurs... https://t.co/gab04RfIOC pic.twitter.com/lYruMLtj6A
— Who Ate All The Pies (@waatpies) December 3, 2015
Seperti halnya nasib mereka di Liga Europa musim ini, United kalah 0-2 di tangan sesama wakil Inggris, Tottenham, pada leg I putaran kedua Piala Winners 52 tahun silam.
Kondisi bertolak belakang terjadi dalam pertemuan selanjutnya di Old Trafford. Tuan rumah unggul telak 4-1 melalui sumbangan dwigol David Herd dan Bobby Charlton.
United pun melaju ke perempat final berkat keunggulan agregat tipis 4-3.
3. Perempat Final Piala Winners 1983-1984, Vs FC Barcelona (0-2, 3-0)
Robson, Vautrot and Maradona - Barcelona v Manchester United, Cup Winners' Cup, 7 March 1984. pic.twitter.com/Rlpv2THUh8
— A Football Archive* (@FootballArchive) December 18, 2015
Barcelona yang diperkuat Diego Maradona terlalu tangguh bagi United pada duel pertama. Bermain di kandang sendiri, raksasa Spanyol itu menekuk Setan Merah 2-0.
Dengan bantuan dukungan penuh publik Old Trafford dan kinerja mantap kapten Bryan Robson, Man United membalas kekalahan di Barcelona dengan keunggulan meyakinkan 3-0.
Rosbon mencetak dua gol, sedangkan satu sisanya disumbangkan Frank Stapleton.
4. Babak 16 besar Liga Champions 2013-2014, Vs Olympiacos (0-2, 3-0)
FT: #mufc 3 Olympiacos 0 (3-2 aggregate). Yes! Van Persie's hat-trick fires us into the @ChampionsLeague's last 8. pic.twitter.com/UJ8WSM7e3J
— Manchester United (@ManUtd) March 19, 2014
Momen comeback inspiratif yang terakhir masih segar dalam ingatan karena terjadi dua musim lalu di Liga Champions.
Manajer United kala itu, David Moyes, merasakan tekanan hebat setelah kalah 0-2 di kandang tim Yunani, Olympiacos, pada laga pertama.
Berada di ujung tanduk, pasukan Moyes justru terpicu tampil sangat baik dalam duel leg II di Old Trafford. Hat-trick Robin van Persie memperpanjang napas Moyes di balik kemudi klub.
Penyerang Belanda itu mencetak seluruh gol United ke gawang Olympiacos hingga membawa United lolos ke perempat final dengan agregat 3-2.