Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bukan Van Gaal atau Wenger, Ini Seteru Utama Rafa Benitez di Premier League

By Beri Bagja - Senin, 14 Maret 2016 | 13:49 WIB
Rafael Benitez (kiri) saat masih menukangi Liverpool berdampingan dengan Sam Allardyce (Bolton) dalam duel Premier League di Anfield, 1 Januari 2007. (ROSS KINNAIRD/GETTY IMAGES)

Bersama Newcastle United, Rafael Benitez (55) mencicipi kembali atmosfer Premier League dan bersaing dengan manajer top lain di kubu rival, seperti Louis van Gaal (Manchester United) atau Arsene Wenger (Arsenal). Namun, bukan Van Gaal atau Wenger seteru utama Benitez di Inggris.

Rival sengit yang dimaksud ialah bos Sunderland, Sam Allardyce (61). Hadirnya Benitez sebagai pengganti Steve McClaren di kursi manajer Newcastle disambut letupan berita yang mengaitkannya dengan Allardyce.

Dua lelaki berbadan 'subur' itu terlibat rivalitas sengit melalui aksi perang komentar yang berlangsung selama satu dekade.

Percikan konflik pertama bermula pada duel Bolton Wanderers kontra Liverpool, Agustus 2004. Tim asuhan Benitez kala itu, Liverpool, menyerah 0-1 di kandang Bolton racikan Allardyce.

Dalam laga tersebut, bek Liverpool, Sami Hyypia, mengalami patah tulang hidung. Benitez menilai cedera Hyypia diakibatkan gaya bermain Bolton yang terlampau kuno mengandalkan bola-bola lambung.

"Sami pemain yang kuat di udara dan bola berada di udara sepanjang laga ini," ucap lelaki Spanyol itu.

Setelah kejadian itu, mereka semakin sering terlibat konflik verbal. Rafa rajin mengkritik gaya bermain tim Allardyce, sedangkan sang rival membalasnya dengan komentar sinis.

"Liverpool ialah tim Liga Champions yang sangat bagus, tapi mereka bukan skuat pemenang Premier League. Mereka tak punya mentalitas memenangi gelar itu," kata Allardyce pada 2007, mengomentari kemampuan Rafa membawa Reds ke final Liga Champions 2005 dan 2007.

Rafael Benitez (kanan), berpose dengan kostum Newcastle United setelah dia secara resmi dinyatakan sebagai manajer baru klub yang bermarkas di St James' Park ini, Jumat (11/3/2016).(NEWCASTLE UNITED)

Pada final LC 2004-2005, Liverpool mengatasi defisit 0-3 dari AC Milan di babak pertama dengan balasan trigol di babak II, lalu finis sebagai kampiun karena menang adu penalti.

Dasar namanya rival, pencapaian historis pasukan Benitez kala itu dikomentari negatif juga oleh Allardyce.

"Tentu saja Benitez menjuarai Liga Champions, gelar yang tak pernah saya menangi. Namun, prestasi itu tak ada hubungannya dengan dia," kata pelatih yang kerap disebut Big Sam itu dalam buku autobiografi tahun lalu.

Menurut Allardyce, Benitez dikatakan memiliki taktik brilian karena membawa Reds bangkit melawan Milan, tapi sesungguhnya kejadian itu lebih berbau keberuntungan. Apa reaksi Benitez?

"Anda tahu siapa Allardyce? Berapa gelar yang sudah dia menangi? Inilah respons saya. Hal seperti ini terjadi ketika seseorang menjual buku," kata Benitez.

Rivalitas terbaru Rafa versus Big Sam kali ini akan lebih menarik karena mewakili dua rival tradisional dalam partai bertajuk derbi Tyne-Wear.

Newcastle dan Sunderland akan bertanding pada 20 Maret dalam laga head-to-head sesama calon terdegradasi.

Debut Benitez bersama Newcastle akan tersaji pada Senin (14/3/2016) atau Selasa dini hari ini WIB. Ia membawa tim bertamu ke markas pemimpin klasemen, Leicester City.

[video]https://video.kompas.com/e/4799479188001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P