Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Empat juara baru hadir dalam sejarah All England dan salah satunya berasal dari Indonesia yaitu pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto.
Praveen/Debby meraih gelar setelah menundukkan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark) 21-12, 21-17 di Barclaycard Arena, Birmingham, Minggu (13/3/2016).
THE WINNING MOMENT! @bulutangkisRI champions Jordan and Susanto celebrate their #YAE16 mixed doubles victory! pic.twitter.com/MIVEkUF4XC
— Yonex All England (@YonexAllEngland) March 13, 2016
Dari 10 finalis tahun ini, tidak ada pemain/pasangan dengan status unggulan pertama atau kedua. Mereka sudah rontok sebelum sampai ke babak puncak.
Bahkan ada satu finalis yang turun ke All England 2016 tidak sebagai unggulan, yaitu pasangan ganda putra asal Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov.
Para finalis tersebut juga tidak ada yang berstatus juara bertahan. Tang Yuanting (ganda putri China) menjadi juara tahun lalu, tetapi tidak berpasangan dengan partnernya sekarang, Yu Yang.
Dari hasil final yang berlangsung Minggu (13/3/2016), hanya pemain tunggal putra China, Lin Dan, yang bukan juara baru di turnamen bulu tangkis tertua sepanjang sejarah ini.
Namun, Lin Dan punya catatan sejarah tersendiri. Pemain 32 tahun tersebut kini mengoleksi enam gelar All England.
Selain Praveen/Debby, para pemain yang kini masuk daftar juara All England adalah Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (ganda putri Jepang), Nozomi Okuhara (tunggal putri jepang), dan Ivanov/Sozonov.
Berikut hasil final All England 2016.
Tunggal Putra: LIN Dan (CHN/5) vs TIAN Houwei (CHN/8) [21-9, 21-10]