Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Inter Milan sedang menikmati lesatan performa Ivan Perisic (27). Pemain sayap asal Kroasia itu tengah melakoni periode positif dan menjelma menjadi monster di kotak lima meter bagi musuh.
Perisic berperan krusial membantu Inter Milan mencatat tiga kemenangan beruntun di berbagai ajang.
Klub berjulukan I Nerazzurri (Hitam-Biru) mengawali tren positif pada Maret dengan kemenangan 3-0 selama 120 menit atas Juventus di semifinal II Coppa Italia (2/3/2016).
Sumbangsih Perisic ialah mencetak gol kedua Inter dan menyebabkan penalti, yang sukses dieksekusi Marcelo Brozovic.
Empat hari kemudian, sang pemain mengukir assist dan gol pamungkas Nerazzurri kala menekuk Palermo 3-1 di liga (6/3/2016).
Teranyar, pria kelahiran 2 Februari 1989 itu menceploskan gol pembuka ke gawang Bologna hingga Inter menutup laga dengan kemenangan 2-1 (12/3/2016).
[video]https://video.kompas.com/e/4798720270001_ackom_pballball[/video]
Total, Perisic mencetak 5 gol di Serie A musim ini. Meski jumlahnya belum melimpah, koleksi gol miliknya spesial karena membuktikan dia sebagai monster di kotak lima meter dalam zona pertahanan lawan.
Seluruh gol Perisic tercipta di sekitar area kecil di depan kiper musuh itu. Saat melawan Bologna, dia menanduk masuk bola persis di muka gawang sang rival.
Sepekan sebelumnya, eks idola Wolfsburg itu mencetak gol ke gawang Palermo lewat sundulan jarak dekat sambil menjatuhkan diri.
Melebar ke ajang lain, Perisic menciptakan gol kedua Inter dalam semifinal II Coppa lawan Juventus melalui proses tap-in. Jaraknya cuma satu meter di depan gawang Juve.
Karena seringnya dia mencetak gol dari jarak dekat, media pun memunculkan istilah 'Zona Perisic' bagi wilayah di sekitar kotak lima meter musuh.
[video]https://video.kompas.com/e/4789108939001_ackom_pballball[/video]
Pergerakan Perisic tidak terbatas di kotak penalti lawan. Pelatih Roberto Mancini memberikan pujian karena daya juang sang pemain membongkar pertahanan lawan lewat aksi sprint dari sisi penyerangan tim.
Dalam tiga penampilan terakhir, Perisic tampil sebagai sayap kiri ofensif pada pola 4-2-3-1 atau penyerang sayap kanan di skema 4-3-3.
Pada partai kontra Bologna, upayanya sangat maksimal dalam menyokong serangan. Perisic mencatat jarak jelajah total 11,5 kilometer sepanjang laga dengan kecepatan sprint rata-rata 32,72 km per jam.
"Ivan melakukan pekerjaan yang hebat. Terkadang, dia mungkin kelelahan, tapi Ivan telah berkembang pesat. Saat ini, dia pemain terbaik di posisi sayap ofensif tim," kata Mancini memuji anak buahnya itu.