Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Laga final Piala Gubernur Kaltim di Stadion Palaran Samarinda, Minggu (13/3/2016), bakal menyajikan duel seru antara Pusamania Borneo FC (PBFC) dan Madura United. Dua finalis jadi representasi dua kutub sepak bola yang berkiprah di ajang ini.
PBFC sebagai wakil tuan rumah dituntut menjaga kehormatan Kaltim setelah tiga tim lainnya, Persiba Balikpapan, Mitra Kukar, dan PON Kaltim berguguran di tengah jalan.
Sementara itu, Madura United merupakan satu-satunya wakil Jawa Timur yang tersisa pada turnamen berhadiah Rp 1,5 miliar ini, usai rontoknya Arema Cronus, Persela Lamongan, Gresik United, dan Surabaya United.
Jika dilihat prakiraan formasi awal yang bakal diturunkan kedua pelatih, pertarungan bakal berlangsung seru. Kedua pelatih dari masing-masing tim, Basri Badussalam (PBFC) dan Gomes de Oliviera (Madura United), sama-sama menumpuk lima gelandang untuk memenangi duel di lapangan tengah.
Baik PBFC maupun Madura United juga memiliki dua sayap dengan akselerasi tinggi. Terens Owang Puhiri dan Sutan Samma diplot untuk menembus pertahanan lawan dengan menyisir garis lapangan.
Madura United tetap mengandalkan duet sayap asal Papua, Engelbert Sani dan Elthon Marani yang telah terbukti produktivitasnya menjebol gawang lawan.
Soal koleksi gol pada waktu pertandingan normal, kedua tim tak perlu diragukan lagi. Namun Madura United lebih menjanjikan karena hampir semua lini punya naluri gol tinggi.
Adapun PBFC lebih banyak mengandalkan para striker dan gelandang. "Jika dilihat materi pemain yang diturunkan, sulit untuk memprediksi pemenangnya. PBFC jelas diuntungkan sebagai tim asli Kaltim," kata Jaya Hartono, pelatih Persepam Madura Utama.
"Apalagi, Stadion Palaran di Samarinda yang memungkinkan para suporter mendukung tim pujaannya."
Namun, lanjut Jaya Hartono, Madura United memiliki pemain yang telah teruji secara tim dan individual.