Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Final Piala Gubernur Kaltim: antara Jatah dan Sejarah

By Minggu, 13 Maret 2016 | 12:01 WIB
Pemain Pusamania Borneo FC, Diego Michiels dan Ponaryo Astaman, saat tampil melawan Persib Bandung di babak 8 besar Piala Presiden 2015, di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/9/2015). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Pusamania Borneo FC lebih diunggulkan ketimbang Madura United kala kedua tim bersua di final Piala Gubernur Kaltim, Minggu (13/3).

Penulis : Martinus Bangun/Suci Rahayu/Gatot Susetyo

Ada beberapa factor yang membuat skuat Pesut Etam lebih diunggulkan. Pertama terkait venue laga final yang akan berlangsung di Stadion Palaran.

Stadion tersebut hanya berjarak sekitar 20 menit dari kandang yang biasa ditempati PBFC, yakni Stadion Segiri.

Kubu PBFC menyebutkan bahwa faktor “kedekatan” tersebut bakal membuat mereka tetap kebanjiran dukungan dari para fannya di laga puncak.

Kondisi berbeda akan dihadapi Madura United.

Meski sempat mendapat dukungan dari puluhan warga Madura kala melakoni fase grup di Stadion Aji Imbut, tekanan bagi Fabiano Beltrame dkk. Di laga puncak akan bertambah besar karena bak bertamu ke kandang lawan.

Berkaca dari regulasi final yang telah ditetapkan pihak panpel pertandingan, kedua tim juga sudah harus berada di Samarinda pada Minggu (13/3/2016) pagi.

“Kami akan membuat Palaran berwarna Jingga seperti layaknya bertanding di Segiri,” ujar pemilik PBFC, Nabil Husein.

Lebih Lama, Lebih Siap