Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Carlo Ancelotti melihat bintang Barcelona, Lionel Messi, sebagai pemain yang sangat sulit dihentikan. Namun, menurut Ancelotti, bintang asal Argentina tersebut masih bisa diredam dengan sejumlah syarat.
Ancelotti melarang tim lawan untuk menerapkan taktik man-to-man marking terhadap Messi. Sebab, dia merasa sangat sulit menemukan pemain yang mampu mengawal Messi sepanjang pertandingan.
"Cara terbaik adalah bertahan sebagai tim, membatasi ruang, dan tidak membiarkan dia banyak menyentuh bola. Untuk itu, anda membutuhkan banyak pemain di tengah," kata Ancelotti.
Pria berkebangsaan Italia itu juga mengingatkan, tim lawan tidak boleh terlalu fokus terhadap Messi. Apalagi, Barcelona masih memiliki Luis Suarez dan Neymar di lini depan.
Pada musim 2015-2016, ketiga pemain depan Barcelona sudah menembus catatan 100 gol, 35 di antaranya disumbangkan oleh Messi.
"Apabila terlalu fokus kepada Messi, pemain depan lainnya bisa menimbulkan kerusakan. Senjata Barcelona bukan cuma Messi," ucap Ancelotti.
Akan tetapi, perencanaan yang matang untuk menangkal Messi bisa saja sia-sia. Ancelotti menilai segalanya bergantung pada kondisi pemain depan berusia 28 tahun tersebut.
"Mustahil menghentikan Messi yang sedang mencapai kondisi fisik 100 persen, tidak peduli siapa pelatihnya dan apa strateginya," tutur Ancelotti.
Ancelotti sendiri sudah bertemu Messi sebanyak tujuh kali, empat di antaranya bersama Real Madrid. Messi mampu mencetak empat gol ke gawang tim asuhan Ancelotti.
Lionel Messi or @LuisSuarez9. Which goal did you like the most? Take a look and let us know https://t.co/MjL5KTMEwR https://t.co/astNL1CbEu
— FC Barcelona (@FCBarcelona) March 11, 2016