Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menjelang Lawan Bologna, 4-4-2 Solusi Mancini

By Sabtu, 12 Maret 2016 | 13:05 WIB
Selebrasi pemain FC Internazionale Milano, Mauro Icardi, setelah rekan se-timnya Joao Miranda mencetak gol saat pertandinga Serie A melawan UC Sampdoria di Stadio Giuseppe Meazza tanggal 20 Februari 2016 di Milan, Italia (VALERIO PENNICINO/GETTY IMAGES)

Mauro Icardi perlahan menjawab kritik atas performanya. Dalam enam laga sejak Februari, ia sudah mengemas empat gol dan satu assist di Serie A

Penulis: Anggun Pratama

Bukan kebetulan bila Icardi lebih berbahaya ketika ia memiliki teman duet buat berkombinasi di depan.

Perbaikan performa itu mulai terlihat sejak mengalahkan Chievo 1-0 pada 2 Februari.

Roberto Mancini menurunkan tim dengan sistem 4-3-3, yang berlanjut saat Inter menghadapi Verona di pecan selanjutnya.

Icardi mencetak gol, tetapi tim hanya bermain imbang 3-3.

Saat menghadapi Fiorentina, Mancini tetap memasang tiga penyerang. Hasilnya Inter kalah 1-2. Icardi banyak bergerak, tapi tak membahayakan lawan.

Perubahan sistem dibuat oleh Mancini di pekan ke-26 kontra Sampdoria. Usai menjalani ritiro, Mancio tampak bisa menemukan solusi dari sistem klasik 4-4-2.

Icardi di depan ditemani Eder Citadin. Icardi membuat satu gol dan Inter menang 3-1 di Meazza.


Aksi penyerang Inter Milan, Eder (kiri), mengejar bek Sampdoria, Andrea Ranocchia, dalam duel Serie A, 20 Februari 2016.(GIUSEPPE CACACE/AFP)