Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Laju Barcelona kian kencang dalam upaya memburu seluruh trofi di tiga ajang berbeda. Rekor demi rekor terpecahkan, mulai dari rentetan hasil tak terkalahkan hingga produktivitas gol Trio MSN yang berisikan Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar Jr.
Penulis: Indra Citra Sena
Akhir pekan kemarin, kemenangan telak 4-0 atas Eibar menandai 36 laga beruntun tanpa sekali pun tersentuh kekalahan di semua ajang.
Sumbangsih dua gol Messi dan satu gol Suarez menggenapi gabungan produktivitas Trio MSN menjadi 100 biji di 2015/16!
Untuk rekor pertama, Barcelona mampu menyamai pencapaian Milan era kepelatihan Arrigo Sacchi (1990-1991), sedangkan rekor kedua adalah catatan terbaik sepanjang masa.
Belum pernah ada trio penyerang yang bisa menyarangkan 100 gol pada awal Maret atau tiga bulan sebelum kompetisi berakhir.
Performa luar biasa Barcelona secara otomatis melambungkan kepercayaan diri para pemain.
Gerard Pique merupakan salah satu yang paling optimistis membawa klubnya memastikan gelar juara La Liga jauh lebih cepat.
“Kami ingin terus menang sampai juara dan tak terkejar lagi oleh rival. Situasi saat ini sungguh mendukung karena setiap pemain Barcelona siap tempur, terutama Trio MSN yang selalu menjadi penentu kemenangan,” ujar Pique seperti dikutip dari situs klub.
Perkataan Pique terbilang wajar mengingat Barcelona berpeluang besar meneruskan tren positif di sisa kompetisi andaikan dapat menjaga level permainan terbaik dari satu pertandingan ke pertandingan lain.
Menjuarai liga jauh sebelum merampungkan pekan pamungkas sebetulnya bukan hal asing bagi Barcelona.
Klub kebanggaan masyarakat Catalan itu pernah beberapa kali melakukannya di masa lalu.
Barcelona bahkan masih tercatat sebagai pemilik rekor juara tercepat sepanjang sejarah La Liga sewaktu memastikan titel di pekan ke-34 dengan keunggulan 14 poin dari penghuni posisi kedua pada edisi 1997-1998.
+8 Jadi +12
Sekarang, Barcelona menguasai singgasana klasemen sementara dengan selisih delapan poin dari Atletico Madrid yang menguntit mereka di peringkat kedua.
Bila jarak ini tak berubah setelah melewati delapan laga, Pique dkk. akan merengkuh juara pada pekan ke-36.
Lain lagi ceritanya jika Atletico tersandung dan kehilangan poin sewaktu menyambangi markas tim-tim yang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan seperti Espanyol (10 April) dan Athletic Bilbao (20 April).
Dengan kondisi Barcelona terus mendulang tiga poin dan Atletico bermain imbang di dua laga tandang tersebut, kepastian juara bakalan terjadi pada pekan ke-34 (24 April).
Jarak 12 poin barangkali masih bisa dikejar, tapi kubu Catalan memiliki rapor head-to-head lebih baik.
Memastikan gelar La Liga sejak dini tentu akan menguntungkan buat Barcelona karena dapat sepenuhnya mengalihkan focus ke dua ajang lain, yakni final Copa del Rey (vs Sevilla; 21 Mei) dan Liga Champion, jika berhasil melaju sampai final.