Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tepat ketika mengunjungi kandang tim Jerman, Borussia Dortmund, untuk gim Liga Europa (10/3/2016), Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, melakoni partai ke-100 bersama Si Lili Putih.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Sejak meninggalkan Southampton demi mengasuh Tottenham pada Mei 2014, Pochettino menjelma menjadi kesayangan fan berkat performa impresif tim.
Pelatih asal Argentina itu membawa Tottenham ke peringkat 5 klasemen akhir Premier League 2014/15.
Pencapaian tersebut terbilang oke mengingat prestasi terbaik Tottenham di era EPL adalah sebagai peringkat 4 (2009/10 dan 2011/12).
Musim ini malah berjalan lebih bagus bagi Pochettino dan tim besutannya. Sampai pekan ke-29, Tottenham bertengger di posisi kedua klasemen.
Untuk ukuran pelatih, Pochettino masih berusia muda, 44 tahun.
Namun, semakin hari, ia menunjukkan kematangan sebagai juru taktik.
Pochettino mengakhiri karier sebagai pesepak bola pada 2006.
Sekitar tiga tahun kemudian, ia memulai karier sebagai pelatih saat ditunjuk menukangi Espanyol, klub terakhir yang ia perkuat.
Statistik memperlihatkan kematangan Pochettino sebagai pelatih.
Persentase kemenangannya terus meningkat setiap kali ia pindah klub.
Di Espanyol, persentase kemenangan Pochettino mencapai 33 persen dari 161 laga. Di Southampton, ia mencatat 38,3 persen kemenangan dari 60 laga.
Di Tottenham, sampai laga ke-99, Pochettino telah memiliki persentase kemenangan mencapai 51,5 persen!
Catatan tersebut membawa Pochettino sebagai pelatih dengan persentase kemenangan terbaik kedua di Tottenham untuk ukuran pelatih dengan minimal 50 pertandingan.
Namun, jika hanya menghitung pelatih dengan total 100 laga dan lebih, persentase kemenangan Pochettino merupakan yang terbaik dalam sejarah Tottenham.
Buruan Klub Top
Seiring kematangan dalam melatih, Pochettino kini menjadi incaran banyak klub. Di Inggris, Chelsea dan Manchester United dikabarkan tengah memantau situasi Pochettino.
Klub Spanyol, Real Madrid, disinyalir turut dalam perburuan Pochettino.
Sejatinya, mantan bek tengah itu masih terikat kontrak di White Hart Lane sampai 2019.
Akan tetapi, lamanya durasi kontrak bukan jaminan seseorang bertahan di klub itu pada musim berikutnya.
Pochettino pernah melakukannya. Ia memilih hijrah ke Tottenham kendati kontraknya di Soton masih tersisa satu musim lagi.
Tottenham menyadari hal tersebut. Kabar yang beredar di Inggris pada Selasa (8/3) meyakini manajemen klub tengah berusaha memagari Pochettino dengan tambahan kontrak baru.