Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
FC Barcelona memiliki trisula monster nan tajam, yang beranggotakan Lionel Messi, Neymar, dan Luis Suarez (MNS). Selain tiga orang tersebut, ada dua trio lain yang menonjol pada 2016.
Messi, Neymar, dan Suarez secara kolektif menciptakan 100 gol di berbagai ajang kompetitif untuk Barcelona musim 2015-2016.
Khusus di La Liga, MSN memproduksi 65 gol. Jumlah tersebut terbagi menjadi 26 gol milik Suarez, 21 gol dari Messi, dan 18 buah punya Neymar.
Real Madrid juga punya trio BBC (Gareth Bale, Karim Benzema, Cristiano Ronaldo). Kombinasi Wales-Prancis-Portugal itu mengukir 77 gol total musim ini, dengan 60 di antaranya tercipta di La Liga.
Di luar barisan monster gol tersebut, ada dua trisula lain yang menyita perhatian belakangan, walau belum bisa disejajarkan dengan MSN dan BBC. Inilah mereka:
1. Diego Perotti, Stephan El Shaarawy, Mohamed Salah (AS Roma)
Kombinasi tiga pemain ofensif Roma ini boleh disingkat PES, sesuai inisial nama belakang mereka.
Tidak seperti MNS atau BBC, trio PES baru terbentuk setelah Roma merekrut El Shaarawy dan Perotti pada bursa Januari.
Setelah bergabung dengan Salah, El Sha dan Perotti membentuk perpaduan yang berjasa membangkitkan klub ke papan atas. Sejak mereka tiba, Roma merangkai 7 kemenangan beruntun di Serie A.
Koleksi gol gabungan mereka masih rendah, yakni 18 gol, sangat jauh dibandingkan torehan MNS atau BBC. Catatan itu toh terbilang bagus mengingat trisula PES baru lengkap dua bulan terakhir.
2. Max Kruse, Andre Schuerrle, Julian Draxler (Wolfsburg)
Wolfsburg merayakan kesuksesan melaju ke perempat final Liga Champions (LC) disertai apresiasi untuk trio ofensif mereka, yakni Kruse, Schuerrle, dan Draxler.
Hanya nama mereka yang mewarnai daftar pencetak gol Wolfsburg sejak memasuki Maret.
Wakil Bundesliga itu melakoni tiga partai bulan ini dengan kemenangan atas Hannover (4-0) dan Gladbach (2-1) di liga, serta memukul Gent 1-0 dalam partai kedua babak 16 besar LC.
Trisula Kruse-Schuerrle-Draxler mendapat pujian ekstra dari media lokal lantaran terdiri atas tiga pemuda asli Jerman.
Fenomena munculnya trio lokal tajam seperti mereka di sebuah tim termasuk langka. Jika digabungkan, koleksi gol trisula ini menyentuh angka 15 gol.