Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Di bulan Maret ini, Premier League memasuki fase-fase akhir musim 2015-2016. Mengingat itu, JUARA.net mengajukan 4 nama pelatih yang layak masuk sebagai kandidat pelatih terbaik 2016-2016.
1. Claudio Ranieri (Leicester)
Pilihan wajar bagi banyak orang. Ranieri dalam jalur tepat mewujudkan mimpi paling liar para suporter Leicester City.
Padahal, pelatih asal Italia itu merupakan perjudian bagi pihak klub.
Ia datang tak lama setelah dipecat timnas Yunani karena kalah di kandang lawan Kepulauan Faroe. Tak sedikit yang meragukannya ketika pertama datang, termasuk legenda klub, Gary Lineker.
Claudio Ranieri? Really?
— Gary Lineker (@GaryLineker) July 13, 2015
Leicester menghabiskan 140 hari di buntut klasemen musim lalu, tapi The Foxes kini menatap Liga Champions musim depan.
2. Eddie Howe (Bournemouth)
Saham pelatih Bournemouth, Eddie Howe, terus menjulang. Ia datang ke Premier League dengan reputasi sahih.
Bournemouth asuhannya memainkan sepak bola indah di Divisi Championship, kombinasi kecepatan pemikiran dan operan-oprean pendek menggiurkan.
The Cherries, julukan Bournemouth, merupakan calon degradasi pada awal musim tapi dalam perjalanannya sejauh ini, pasukan Howe memesona.
Antara lain, tim dengan sumber daya mungil ini telah mengalahkan Manchester United dan juga Chelsea di Stamford Bridge.
3. Mauricio Pochettino (Tottenham)
Pochettino selalu punya reputasi memainkan sepak bola menyerang nan intens sejak datang ke Inggris.
Namun, baru kali ini, pecinta Liga Inggris melihat bahwa pendekatan dinamis tersebut bisa diaplikasikan ke tim yang mengincar tempat sebagai pemuncak klasemen.
Di bawah kendalinya, Spurs kini menatap gelar liga pertama sejak 1964.
Hierarki klub bahkan menawarkan perpanjangan kontrak demi memagari sang pelatih dari kejaran Chelsea dan Manchester United.
4. Slaven Bilic (West Ham)
Pelatih West Ham, Slaven Bilic, adalah salah satu sosok dunia manajer paling unik. Pendekatannya rock and roll, santai, dan sedikit nyeleneh.
Bilic proaktif dan fleksibel dalam mengatur timnya, seperti ketika ia membawa Hammers menang 1-0 lawan Spurs pada awal Maret ini.
Kemampuan motivasi sang pelatih juga menjadi salah satu senjata terkuatnya.
Jika pelatih hanya dinilai berdasarkan pemain-pemain yang ia beli, Bilic bisa langsung terpilih sebagai manajer terbaik Inggris.
Banyak yang menganggap Dimitri Payet (dibeli seharga 7 juta pounds dari Marseille pada musim panas) sebagai akuisisi terbaik Premier League 2015-2016.
Hanya Mesut Oezil dan Christian Eriksen yang menciptakan peluang lebih banyak dari Payet musim ini, walau sang pemain absen setidaknya tiga bulan karena cedera engkel.