Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Diakui atau tidak, Kepolisian RI memainkan peran sentral dalam kisruh sepak bola Tanah Air. Sejalan dengan permintaan dari Kemenpora, sudah sejak tahun lalu pihak Polri tidak menerbitkan izin keramaian untuk pertandingan sepak bola yang digelar PSSI.
Berkali-kali upaya PSSI mendekati Polri terkait penerbitan izin keramaian ini menemui jalan buntu. Namun, belakangan hubungan kedua pihak sepertinya mulai harmonis.
Penyebabnya tak lain pergelaran Torabika Bhayangkara Cup 2016. Turnamen yang digagas Polri untuk memeriahkan Hari Bhayangkara ke-70 ini menunjuk perusahaan pengganti PT Liga, yakni PT Gelora Trisula Semesta (GTS), sebagai operatornya.
Penunjukan ini tak pelak memunculkan anggapan bahwa Indonesia Soccer Championship, turnamen yang rencananya digelar oleh PT GTS selepas Piala Bhayangkara, akan mudah mendapat izin keramaian dari Polri.
Menanggapi hal ini, Ketua Organizing Committe Torabika Bhayangkara Cup 2016 yang juga Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Mabes Polri, Condro Kirono, menyebut ada syarat yang mesti dipenuhi untuk dikeluarkannya izin keramaian pertandingan sepak bola.
"Siapa pun penyelenggaranya, kalau pertandingan sepak bola bisa dipastikan tanpa pengaturan skor serta tidak ada potensi-potensi perkelahian dan sebagainya, pasti akan kita berikan izin. tentunya kalau semua pihak bertanggung jawab dan sama-sama ingin memajukan sepak bola, yang ujung-ujungnya tentulah prestasi, otomatis tidak ada alasan kita menghambat," kata dia saat ditemui dalam konferensi pers Torabika Bhayangkara Cup 2016 di Hotel Crowne Plaza Jakarta, Senin (7/3/2016).
"Kita justru akan mendorong agar outcome-nya adalah sepak bola yang membanggakan," kata pria berpangkat Irjen ini.