Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Formula 1 asal Indonesia, Rio Haryanto, ditargetkan untuk mencapai finis pada balapan perdana di Sirkuit Melbourne Grand Prix, Albert Park, Australia, 18-20 Maret.
"Itu merupakan target realistis meskipun setiap balapan ingin mencetak poin. Pada balapan pertama, saya berharap Rio paling tidak bisa finis dan mencari pengalaman pada setiap balapan," kata Manajer Rio, Piers Hunnisett di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (7/3/2016).
"Setelah finis pada seri pertama, semoga Rio bisa lebih konsisten pada seri-seri berikutnya karena tahun ini dia menggunakan mobil baru yang berbeda dengan saat dia masih membalap di GP2," ucap Piers.
Hasil tes pertama dan kedua membuat Rio semakin mempelajari mobil MRT05 yang akan dia pacu bersama tim Manor Racing. Menurut Piers, mobil F1 lebih rumit dibanding GP2, sehingga Rio harus lebih banyak belajar.
"Banyak tombol yang perlu dipelajari, di antaranya ketika akan melakukan pit stop karena pit stop di GP2 dan F1 berbeda. Di F1 bisa dua hingga tiga kali melakukan pit stop dan menggunakan strategi berbeda," tutur Piers.
Manor pada 2016 akan menggunakan mesin Mercedes-Benz dan transmisi dari Williams Advanced Engineering.
"Jika bisa finis, peluang untuk meraih poin jadi terbuka meskipun untuk meraihnya cukup sulit. Tetapi, tim dan mobil Manor sudah mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun lalu," ujar Piers.
"Setelah tes Manor pasti akan melakukan upgrade mobil dan akan lebih baik lagi setelah Melbourne. Semoga Rio bisa mengakhiri balapan dengan mulus dan mencapai finis tanpa masalah. Kami saat ini belum berharap podium," kata Piers.
Ditanya tentang strategi pada balapan perdana, Piers mengatakan bahwa Rio belum berani berspekulasi.
"Saya belum tahu bagaimana strategi Rio, yang penting bermain aman dulu. Tidak perlu memakai strategi berlebihan karena kami fokus agar bisa finis dan mobil tidak mengalami kerusakan," ucap Piers menambahkan.