Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

All England 2016 di Depan Mata

By Senin, 7 Maret 2016 | 14:21 WIB
Pebulu tangkis China, Lin Dan (kanan), bersalaman dengan pemain Malaysia, Lee Chong Wei, setelah menyelesaikan laga semifinal China Terbuka di Fuzhou, Satbu (14/11/2015). (CHINA OUT/AFP PHOTO)

Siapa sih yang tidak ingin jadi juara All England? Kalimat ini sering terucap dari para pemain bulu tangkis ketika ditanya tentang keingingan menjadi juara All England.

All England merupakan salah satu dari lima turnamen superseries premier yang digelar dalam satu musim.

Empat turnamen lainnya adalah Malaysia Terbuka, Indonesia Terbuka, Denmark Terbuka, dan China Terbuka.

Kategori superseries premier ada untuk kali pertama pada 2011. Sebelumnya, kelima turnamen tersebut berlevel superseries, seperti tujuh event lainnya.

Malaysia Terbuka naik menjadi superseries premier pada 2014, menggantikan Korea Terbuka.

All England lebih terasa istimewa karena turnamen ini merupakan event bulu tangkis tertua sepanjang sejarah.

All England kali pertama digelar pada 1889 dan hanya memainkan tiga nomor yaitu ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Pada tahun berikutnya, nomor tunggal putra dan tunggal putri ikut dipertandingkan.

Turnamen ini digelar setiap tahun, kecuali pada 1915-1919 karena Perang Dunia I dan pada 1940-1945 karena Perang Dunia II.

Sejak 1994 hingga sekarang, turnamen ini digelar di Barclaycard Arena (dulu National Indoor Arena), Birmingham.


Pasangan ganda putra Denmark, Mathias Boe (kanan)/Carsten Mogensen, mengembalikan kok dari pasangan Korea Selatan, Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol, pada perempat final Korea Terbuka di Seoul, Jumat (18/9/2016).(JUNG YEON-JE/AFP PHOTO)