Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Manchester United, Louis van Gaal, menyesali kartu merah yang diterima gelandang andalannya, Juan Mata, saat menghadapi West Bromwich Albion di Stadion The Hawthorns, Minggu (6/3/2016).
Setan Merah harus bermain dengan 10 orang sejak Mata diganjar kartu kuning kedua oleh wasit Mike Dean pada menit ke-26. Kartu kuning pertama diterima pemain asal Spanyol tersebut lantaran dianggap dengan sengaja menghalangi tendangan bebas pemain West Brom, Darren Fletcher.
Tak lama kemudian, Mata kembali dikartu kuning oleh wasit lantaran melanggar pemain yang sama. Mata pun akhirnya diusir dari lapangan permainan.
Bagi Mata, kartu merah tersebut adalah yang pertama sepanjang kariernya di ajang Premier League. Keunggulan dalam jumlah pemain pun dimanfaatkan oleh West Brom. Hasilnya, mereka menang 1-0 atas Manchester United berkat gol semata wayang Salomon Rondon pada menit ke-67.
"Kartu kuning pertama (Mata) adalah tindakan bodoh. Kemudian saat yang kedua, seharusnya dia tahu bahwa dia sudah mendapatkan satu kartu kuning, sehingga bisa lebih waspada," ujar Van Gaal seusai laga, seperti dilansir dari Sky Sports.
Baca Juga:
Pelatih asal Belanda itu turut menyinggung keputusan wasit soal pengusiran Mata.
"Wasit seharusnya tahu karakter pemain dan Mata sebenarnya tak pernah ingin menyakiti lawan. Itulah mengapa sebuah laga sebaiknya dipimpin oleh wasit yang berpengalaman," ucap pelatih berusia 64 tahun itu.
Kekalahan ini jelas merugikan posisi Manchester United di papan klasemen. Mereka turun ke posisi enam dan masih mengemas 47 poin, terpaut tiga poin dengan Manchester City di peringkat keempat.
Premier League musim ini masih menyisakan sembilan laga. Van Gaal pun masih optimistis timnya bisa mencapai posisi empat besar pada akhir kompetisi.
"Kami membutuhkan 27 poin. Itu adalah jumlah yang banyak, tetapi selalu ada kemungkinan," kata Van Gaal.