Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sassuolo, Kuda Hitam Peraih Tiket Benua Biru

By Sabtu, 5 Maret 2016 | 10:34 WIB
Domenico Berardi dan Gregoire Defrel, figur sentral Sassuolo menuju panggung Eropa. (PAULO BRUNO, GIUSSEPE BELLINI/GETTY IMAGES)

Jika ada tim yang layak menyandang predikat paling mengejutkan di Serie A musim 2015-2016, rasanya Bologna dan Sassuolo menjadi duet yang terpantas. Bologna jelas lantaran streak hasil bagus belakangan yang menaikkan mereka dari dasar klasemen hingga posisi 9 di klasemen.

Penulis: Sapto Haryo Rajasa

Sejak memberikan kendali kepada Roberto Donadoni di pengujung Oktober, Bologna sukses merajut delapan kemenangan dan lima seri dalam 17 giornata.

Di bawah arahan Delio Rossi, pendahulu Donadoni, 10 giornata pembuka berlalu dengan raihan delapan kalah dan dua menang.

Menginjak giornata 27, Bologna mampu berada tepat di tengahtengah antara zona degradasi dan zona Eropa.

Namun, jaraknya lumayan jauh: 12 poin dari jatah terakhir ke Benua Biru. Rasanya terlalu muluk untuk mengharapkan Donadoni sukses mengulang kejayaan era akhir 1990-an saat mereka lolos ke Piala UEFA.

Selain kisah indah Bologna, publik Serie A juga mungkin harus memberikan tempat ekstra bagi Sassuolo.

Hanya, jika musim Bologna membaik belakangan, sinar Sassuolo justru berkilau di pekanpekan awal Serie A, ketika hingga giornata 13 mereka mampu duduk di wilayah Eropa, bahkan di zona Liga Champion pada giornata 5.

Sempat berstatus nirkemenangan selama tujuh pekan (pekan ke-20- 25, ditambah laga tunda pecan ke-16), dengan catatan tiga kalah dan empat seri, tapi pada giornata 26 kendali kapal kembali Sassuolo stabil. Setelah memukul Empoli 3-2, dua pekan lalu, giliran tuan rumah Lazio mereka gebuk 2-0 di weekend kemarin.

[video]https://video.kompas.com/e/4766509872001_ackom_pballball[/video]